SEBANYAK 250 anggota Brimob Polda Kepulauan Riau dikirim ke Natuna dalam rangka pengamanan menjelang observasi ratusan WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Kepala Bidang Humas Polda Kepri Komisaris Besar Harry Goldenhardt mengatakan dikirimnya ratusan anggota Brimob itu bertujuan untuk membantu TNI dan Polres Natuna yang lebih dulu melakukan penjagaan.
“Selain untuk penjagaan, anggota Brimob yang dikirim juga akan melakukan dialog dengan masyarakat setempat terkait dikarantinanya ratusan WNI yang baru dievakuasi dari Cina,” kata dia, Ahad, 2 Februari 2020 kemarin.
Sejauh ini, menurut Harry, pihaknya berharap proses transit dan evakuasi yang dilakukan dapat berjalan lancar. Ia juga mengingatkan bahwa seluruh WNI yang baru dievakuasi itu merupakan saudara seluruh masyarakat Indonesia.
“Selain itu, perlu diingat juga bahwa pada saat berangkat dari Wuhan, mereka semua sudah dinyatakan sehat oleh otoritas setempat maupun Kementerian Kesehatan,” kata Harry.
Disinggung mengenai adanya penolakan proses observasi di Natuna oleh masyarakat setempat, Harry mengaku pihaknya akan terus melakukan dialog untuk memberi pemahaman bahwa proses evakuasi dan karantina yang dilakukan sudah memenuhi standar, baik dari Kemenkes dan pemilihan tempat yang jauh dari permukiman warga.
“Saya nyatakan Natuna dalam keadaan kondusif. Penolakan memang ada, tapi saat ini sedang ada proses dialog bersama masyakarat terkait permasalahan itu. Karena langkah yang diambil pemerintah saat ini sudah melalui perhitungan dan pengkajian yang betul-betul matang,” kata Harry.
Adapun sebanyak 250 anggota Brimob Polda Kepri yang dikirim ke Natuna akan memberikan pengamanan sampai masa observasi yang diberikan pemerintah selesai, yakni selama 14 hari.
—————–
Sumber : TEMPO