NILAI tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini, Rabu (23/2/2022). Rupiah berada di posisi Rp 14.350 per dolar AS di perdagangan pasar spot, menguat 16 poin atau naik 0,11 persen dari perdagangan sehari sebelumnya yang ditutup Rp 14.366 per dolar AS.
Senada, mayoritas mata uang di Asia juga bergerak menguat pagi ini. Tercatat, yen Jepang naik 0,03 persen, dolar Singapura naik 0,08 persen, won Korea Selatan naik 0,08 persen, peso Filipina yang naik 0,19 persen, ringgit Malaysia naik 0,02 persen, dan baht Thailand naik 0,10 persen.
Sisanya justru melemah seperti dolar Hong Kong minus 0,01 persen, rupee India minus 0,48 persen, dan yuan China minus 0,03 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju juga menguat pagi ini. Terpantau, franc Swiss naik 0,08 persen, dolar Kanada naik 0,16 persen, dolar Australia naik 0,22 persen, poundsterling Inggris naik 0,12 persen, dan euro Eropa naik 0,09 persen.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, memproyeksi nilai tukar rupiah dapat menguat sebab sentimen pasar keuangan terlihat lebih positif terhadap aset berisiko pagi ini. Selain itu, balasan NATO terhadap dekrit Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai dapat meredakan kekhawatiran pasar.
“NATO membalas dekrit yang dikeluarkan Putin dengan sanksi ekonomi dan belum ke arah perlawanan militer. Ini mungkin yang sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perang,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/2/2022).
Di lain sisi, kasus Covid-19 global sudah menurun dan beberapa masyarakat di dunia sudah mulai dibebaskan untuk tidak memakai masker. Hal ini dinilai dapat mendorong aktivitas perekonomian untuk kembali bergerak normal seperti sebelum pandemi.
“Ini bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko termasuk rupiah,” katanya.
Ariston memprediksi rupiah bergerak menguat ke kisaran Rp 14.330 dengan potensi pelemahan di posisi Rp 14.380 per dolar AS.
(*)
sumber: CNNIndonesia.com