KURS rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (14/2/2022). Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.326 per dolar AS di perdagangan pasar spot sore ini.
Mata uang Garuda menguat 21 poin atau 0,15 persen dari sebelumnya, yakni Rp 14.347 per dolar AS. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp 14.338 per dolar AS sore ini. Angkanya menguat dari posisi kemarin yang sebesar Rp 14.359 per dolar AS.
Lalu, mata uang di Asia bergerak bervariasi. Terpantau, yen Jepang naik 0,26 persen, dolar Hong Kong melemah 0,04 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, won Korea Selatan naik 0,25 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,08 persen.
Sementara, peso Filipina melemah 0,06 persen, yuan China minus 0,07 persen, dan bath Thailand naik 0,58 persen.
Di sisi lain, mayoritas mata uang di negara maju melemah. Terpantau, euro Eropa turun 0,33 persen, poundsterling Inggris minus 0,46 persen, dolar Australia turun 0,66 perseb, dan dolar Kanada minus 0,35 persen. Sementara franc Swiss menguat 0,15 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebut rupiah berjuang mempertahankan penguatan di tengah berbagai risiko pasar valas, seperti konflik di Eropa Timur hingga lonjakan inflasi.
Seperti diketahui, hingga kini Rusia dan Ukraina masih berselisih dan dikhawatirkan konflik akan pecah dengan desas-sesus beredar Rusia bakal mulai menyerang pada Rabu mendatang.
Sedangkan dari dalam negeri, pelaku pasar merespons positif proyeksi Moody’s akan aktivitas ekonomi Indonesia yang bakal kembali ke rata-rata pada 2023 dengan pertumbuhan bertahan pada tingkat tersebut setelahnya.
“Hal itu tampak dari keputusannya yang memilih untuk kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 10 Februari 2022,” jelasnya lewat rilis tertulis, Senin (14/2).
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah dibuka fluktuasi, namun ditutup menguat di rentang Rp14.300-Rp14.360 per dolar AS.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (14/2) sore. Kini, indeks saham berada di level 6.734, turun 81,12 poin atau minus 1,19 persen.
Dilansir RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp 12,38 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,87 miliar saham. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp 403,28 miliar.
Pada penutupan kali ini, 158 saham menguat, 403 terkoreksi, dan 123 lainnya stagnan. Terpantau, sepuluh dari sebelas indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor transportasi sebesar 3,07 persen.
Bergeser ke bursa asing, mayoritas bursa saham Asia nampak memerah. Tercatat, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 2,23 persen, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong minus 1,53 persen, sementara indeks Kospi di Korea Selatan turun 1,57 persen.
Bursa saham Eropa turut melemah.
- indeks FTSE 100 di Inggris minus 0,15 persen,
- indeks CAC 40 di Perancis turun 1,27 persen,
- indeks DAX di Jerman turun 0,42 persen.
Bursa Amerika juga mengikuti jejak Asia dan Eropa.
- Indeks S&P; 500 minus 1,90 persen
- indeks NYSE turun 1,13 persen
- indeks NASDAQ minus 2,78 persen.
(*)
sumber: CNNIndonesia.com