DALAM sebulan terakhir, terjadi peningkatan kasus baru Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri mencatat 25 kasus baru Covid-19 muncul hari ini, Jumat (12/8/2022), tertinggi dalam laporan harian selama satu semester terakhir.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri, dr Tjetjep Yudiana, mengungkapkan, jumlah penambahan pasien baru Covid-19 dalam laporan harian, biasanya paling tinggi belasan orang.
Menurut Tjetjep, peningkatan jumlah kasus baru itu, adalah alarm bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun demikian, masyarakat tidak perlu panik menghadapi Covid-19, melainkan cukup menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu juga mengingatkan masyarakat untuk vaksin Covid-19 sehingga terbentuk sistem kekebalan tubuh.
“Vaksinasi itu penting dilakukan, mulai dari dosis pertama hingga ketiga. Program pemerintah ini semata-mata untuk melindungi warga dari Covid-19 yang mematikan,” kata Tjetjep dikutip dari Antara, Jumat (12/8/2022).
Ia mengemukakan berdasarkan hasil penelitian tim ahli dari Kemenkes, rata-rata pasien Covid-19 di Kepri tertular Omicron,salah satu varian Covid-19. Karena itu, pasien tersebut bergejala ringan dan mudah sembuh.
“Kalau yang sudah vaksin, sebelum 10 hari rata-rata sudah sembuh karena imun tubuhnya kuat,” kata Tjetjep Yudiana.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Muhamad Bisri, mengatakan jumlah kasus aktif Covid-19 di wilayah itu sebanyak 116 orang. Pasien Covid-19 di Kepri tersebar di Batam sebanyak 56 orang, Tanjungpinang 41 orang, Bintan 12 orang dan Karimun tujuh orang.
Sebanyak 12 orang sembuh dari Covid-19 berdasarkan laporan harian Satgas Penanganan covid-19 kabupaten dan kota. “Ada satu pasien yang meninggal dunia di Kabupaten Anambas. Setelah dites usap ternyata tertular Covid-19,” ucapnya.
Saat ini, di Anambas, Kabupaten Lingga dan Natuna tercatat nihil kasus aktif Covid-19. Namun hanya Anambas yang tetap bertahan sebagai Zona Hijau, sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Kepri sebagai Zona Kuning atau risiko penularan rendah, demikian Muhammad Bisri.
(*)