SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) minta pemerintah dan masyarakat mewaspadai penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5, subvarian dari Covid-19.
Meski demikian, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, memastikan sampai saat ini belum ada pasien yang terinfeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
“Dari hasil penelitian, BA.4 dan BA. 5 tidak berbahaya, lebih dari 90 persen pasien tidak bergejala dan cepat sembuh,” kata Tjetjep, dikutip dari Antara, Selasa (5/7/2022).
Secara umum, kata mantan Kadis Kesehatan Kepri itu, pasien yang tertular Omicron di Kepri juga tanpa gejala, dan cepat sembuh. Jumlah pasien yang bergejala ringan hanya sedikit.
“Kasus kematian akibat Covid-19 juga jarang terjadi,” ujarnya.
Menurut dia, pemerintah dan masyarakat Kepri diuntungkan dengan kondisi tersebut. Hal itu disebabkan vaksinasi untuk dosis pertama sebanyak 1.768.580 orang atau 98,11 persen, dosis kedua 1.526.626 orang atau 84,69 persen, dan dosis ketiga 643.290 orang atau 46,84 persen.
“Vaksin itu hanya mujarab selama enam bulan, sehingga memang kita yang memenuhi persyaratan untuk suntik vaksin dosis ketiga, harus segera suntik untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” sebutnya.
Tjetjep mengungkapkan kasus aktif di Kepri tinggal enam orang setelah muncul dua kasus baru di Tanjungpinang.
“Saat ini, ada satu kasus di Batam, empat kasus di Tanjungpinang, dan satu kasus di Natuna,” ucapnya.
Menurut dia, kasus Covid-19 potensial meningkat bila masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (protkes) saat beraktivitas di tempat keramaian.
“Mobilitas penduduk semakin tinggi, intensitas aktivitas masyarakat juga semakin tinggi, sehingga kita harus waspada tanpa panik,” imbaunya.
(*)
Gowest.id