Momen peringatan 100 tahun Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) dapat dimanfaatkan oleh semua pihak untuk melakukan introspeksi diri dan terus meningkatkan kebersamaan dalam sebuah kemasan persatuan dan kesatuan antar semasa di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam Nuryanto mengajak semua umat muslim khususnya di wilayah Batam dan Provinsi Kepri untuk tetap konsisten dan berkomitmen dalam menjaga keharmonisan dalam kehidupan antarsesama.
Bagi Politisi PDI Perjuangan ini, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan sebuah organisasi yang sangat mengagumkan dan moderat dalam mengembangkan pemikiran islam yang terkontekstualisasi dengan kemajemukan budaya masyarakat Indonesia.
“Bagi saya NU sangat mengagumkan. Perpaduan antara pemikiran Islam dan kehidupan sosial kemasyarakatan menjadikan NU sebagai organisasi yang mampu menjembatani keduanya,” terang pria yang akrab disapa Cak Nur ini disela-sela perjalanannya menuju Sidoarjo guna menghadiri secara langsung Harlah NU ini, Minggu (5/2).
Peringatan 1 Abad Harlah NU di tahun 2023 dengan mengangkat tema “Mengdidayakan Nahdlatul Ulama Menjemput 1 Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru” ini dipandang Cak Nur sangat tepat.
Mengingat, kompleksitas kemajemukan dan pemikiran Islam ‘Rahmatan Lil Alamin’ yang termanifestasikan dalam setiap gerak NU, menjadikannya sebagai organisasi jalan tengah yang mampu memecah kebuntuan antar kehidupan umat dan bangsa.
Bahkan, tegasnya lagi, Nahdlatul Ulama memiliki peran yan sangat penting dalam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan ‘rekam jejak’ NU yang luar biasa sebagai perekat kehidupan antar umat dan bangsa saat ini telah dibuktikan dengan hidup dan tumbuh bersama dengan kemajuan serta dinamikan kebangsaan.
Oleh karenanya, ia mengajak seluruh keluarga besar NU di Batam dan Provinsi Kepri untuk bersama pemerintah menjaga keharmonisan antara sesama di wilayahnya.
“Saya mengajak kita semu untuk bersama-sama menjaga keharmonisan antara umat beragam, antara suku dan budaya. Khususnya di Kota Batam yang dikenal dengan Bandar Dunia yang Madani,” tegasnya (leo).