WALI Kota Batam, Muhammad Rudi akan mencari cara agar dapat menampung calon siswa yang tidak terakomodir lewat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Rencananya sekolah swasta akan diberdayakan. Seperti yang diketahui, PPDB telah berakhir 10 Juni lalu.
“Saat ini, kapasitas sekolah bisa tampung 10 ribu siswa, tapi yang daftar PPDB kemarin 30 ribu. Jadi 20 ribu ini mau dibawa kemana,” kata Rudi, Senin (13/6) di Batam Centre.
Menurut Rudi, hal-hal seperti ini dapat menyebabkan terjadinya praktik pungutan liar (pungli) di luar kegiatan resmi. “Orang tuanya pasti mengusahakan masuk. Waktu inilah ada terjadi deal (pungli) itu, mudah-mudahan tidak ada terjadi,” paparnya.
Rudi yang juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam ini menegaskan bahwa pihaknya terus mencari solusi pasca PPDB usai. “Kami mau selesaikan anak-anak yang tidak bisa masuk. Mereka juga wajib belajar, sehingga nanti swasta akan ikut difungsikan,” katanya lagi.
Selain itu, Rudi menyebut bahwa pihaknya telah memberikan sosialisasi pengawasan pungli di lingkungan Pemerintah (Pemko) Batam. Tujuannya yakni mencegah pungli itu terjadi.
“Sekarang sudah ada pelatihan. Kami berikan petunjuk agar tidak ada pungutan-pungutan ini. Ya namanya preventif, kami berupaya mencegahnya,” tuturnya.
Praktik pungli memang rentan terjadi saat PPDB. Banyak celah kosong yang bisa dimanfaatkan, termasuk dari kelebihan pendaftaran di sekolah negeri (leo).