SEKTOR maritim di Batam membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Untuk memenuhi kebutuhan sektor tersebut, perusahaan-perusahaan di Batam yang bergerak di sektor maritim membutuhkan sekitar 20 ribu orang tenaga kerja berkompetensi tinggi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Aliansi Maritim Indonesia (ALMI), Osman Hasyim saat coffe morning bertajuk “Membangun Sinergitas Antara Masyarakat Industri Maritim di Batam Dengan Instansi Dan Lembaga Terkait” di Hotel Travelodge, Batam baru-baru ini.
“Sekitar 20 ribu orang dibutuhkan untuk sektor industri di maritim. Kalau di bagian jasanya, mungkin tidak ada masalah karena kita punya agen, forwarding dan lainnya yang sudah berstandar. Tapi untuk tenaga skill, kita sangat kurang untuk menunjang kebutuhan industri galangan kapal dan fabrikasi, seperti McDermott, Profab, SMOE dan lainnya,” kata Osman usai acara.
Untuk mendorong peningkatan tenaga kerja yang berkompetensi di sektor maritim, ALMI akan berupaya melakukan terobosan dengan menggandeng lembaga pelatihan kerja (LPK) dan balai pelatihan kerja (BPK).
“Kami berupaya ciptakan SDM andal dari lembaga-lembaga tersebut. Dalam perannya, ALMI akan coba cari solusi pembiayaan, karena kita tahu bahwa banyak calon tenaga kerja berasal dari masyarakat tidak mampu, sementara biaya pelatihan bisa sampai belasan juta,” tuturnya.
Di sisi lainnya, upaya ini akan membantu perusahaan maritim di Batam memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.”Kita memang harus siap. Untuk tenaga kerja yang mahir, bisa digunakan di luar negeri. Banyak welder kita diambil untuk kerja di Korea, Qatar dan lainnya,” paparnya.
“Makanya kita ciptakan peluang ini. Tujuan ALMI di acara ini memang untuk membangun semangat bersama-sama sebagai sektor maritim yang merupakan industri penggerak di Batam,” pungkasnya (leo).