Hubungi kami di

Natuna

Seorang Nelayan di Perairan Anambas Hilang, Pencarian Terkendala Cuaca

Terbit

|

Tim Basarnas saat melakukan pencarian Ashadi, korban nelayan hilang di Perairan Anambas, Sabtu (7/1/2023). F. KPP Natuna

SEORANG nelayan dilaporkan hilang di Perairan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri). Namun tim Basarnas masih kesulitan menemukan korban, karena proses pencarian terkendala cuaca buruk.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Natuna, Mexianus Bekabel, mengatakan tiga hari terakhir belum ada perubahan cuaca yang signifikan, jarak pandang, hujan disertai angin, hingga gelombang tinggi.

“Perlu diketahui memasuki hari ke tiga proses pencarian Sabtu (7/1) sore kemarin kita masih dihadapkan dengan cuaca yang masih kurang mendukung,” kata Mexianus, dikutip dari Antara, Minggu (8/1/2023).

Diakuinya, kondisi saat ini berada pada pertengahan musim utara. Namun demikian Tim SAR Gabungan Basarnas bersama TNI, Polri, dan unsur pemerintah daerah masih memberikan upaya secara maksimal agar bisa menemukan korban.

BACA JUGA :  Menteri KKP Beri Lampu Hijau Penerbitan KKPRL Rumah Nelayan di Atas Laut di Kepri

Ia juga mengatakan, hingga Minggu pagi upaya Tim SAR Gabungan belum membuahkan hasil dan direncanakan pencarian akan dilakukan menggunakan jalur udara.

“Siang ini rencananya dibantu menggunakan helikopter milik Conoco akan ikut membantu, diikuti dua orang personel kita yang di Anambas,” ungkapnya.

Sebelumnya, satu nelayan asal Kabupaten Kepulauan Anambas dinyatakan hilang setelah ditemukan kapal tanpa awak hanyut di perairan Pulau Kiabu pada Kamis (5/1).

Korban bernama Ashadi dengan usia 57 tahun, alamat Jalan Abdul Kadir Saleh Pulau Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Anambas.

Sementara data kapal korban menurut keterangan yang diketahui Basarnas berjenis Pompong ikan dengan rute Pulau Nyamuk – Pulau Kiabu warna biru muda dengan jumlah satu orang awak kapal.

BACA JUGA :  Mereka Yang Menjerit Dengan Beban Kuota Internet Untuk Belajar Online

Basarnas juga menyampaikan kronologis kejadian pada tanggal 3 Januari 2022 korban pergi melaut dari Pulau Nyamuk, dan tanggal 4 Januari diketahui korban bermalam di Pulau Lintang bersama nelayan lain.

Kemudian pada pagi dini hari tanggal 5 Januari, korban diketahui berencana berangkat bersama nelayan lainnya untuk mencari umpan, namun korban berangkat terlebih dahulu.

Pada hari itu juga rekan korban menemukan sebuah pompong nelayan tanpa awak yang diyakini pompong milik korban dan dinyatakan korban hilang.

(*/pir)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]