KEBIJAKAN Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam menangani Covid-19 tanpa menutup aktivitas usaha dan industry disambut baik Sekertaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono. Ia menilai langkah tersebut menjadi terobosan di tengah upaya pemerintah tetap memastikan ekonomi tetap berjalan di tengah gerak menangani Covid-19.
Susiwijono melanjutkan, pihaknya berharap langkah Pemerintah Kota (Pemko) Batam ini bisa didukung penuh oleh dunia industri dan seluruh stakeholder terkait serta seluruh masyarakat.
“Industri di Batam tidak ditutup, terimakasih Pemko Batam, sehingga ekonomi di batam masih bisa berjalan,” kata Susiwijono dalam pertemuan daring yang dilakukan bersama stakeholder ekonomi Kepri pada Rabu (3/6).
Pemerintah pusat, lanjut Susiwijono, terus berupaya maksimal dalam menjaga stabilitas sosial ekonomi. Termasuk terus menggesa kesiapan menyambut kebijakan new normal yang akan mulai diterapkan pada pertengahan Juni 2020 ini.
Pada prosesnya, stakeholder di tingkat pusat maraton mempersiapkan program exite strategy dan program penyelamatan ekonomi nasional (PEN) dengan menyediakan pendanaan bagi dunia usaha yang dinilai membutuhkan dukungan.
Sementara itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjelaskan, Batam yang hanya bergantung pada sektor industri memang tidak menghentikan kegiatan industri di tengah upaya penanganan Covid-19. Kota Batam, lanjut Rudi tidak pernah menerapkan kebijakan pusat seperti PSBB dan rencana New Normal. Namun secara teknis, pihaknya turut serta dalam bergerak mendorong masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rudi mengaku terus mengoptimalkan potensi hadirnya investasi ke Batam. Ia juga mengajak Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Batam dan Kepri untuk turut serta menghadirkan investasi di Batam, utamanya memanfaatkan investor yang keluar dari China.
“Kadin juga bertanggung jawab untuk mendukung ekonomi Kepri dan Batam,” kata Rudi.
*(Bob/GoWestId)