KOTA Bandung terletak di dataran tinggi yang merupakan Gunung Purba Sunda. Kemudian berubah menjadi Danau Purba Bandung. Bandung berada pada ketinggian 625-775 meter dpl dan dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan.
Lantas mengapa masih terjadi banjir di Kota Bandung? Terutama di kawasan Pasir Koja dan Pagarsih.
Dikutip dari laman otonomi.co.id , zaman dahulu di Kota Bandung ada yang namanya Situ Aksan. Kata situ berasal dari bahasa Sunda, bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya danau.
Memang zaman dahulu Situ Aksan itu adalah sebuah danau kecil sebagai penampuangan air. Pada 1970-an Situ Aksan masih berfungsi sebagai salah satu lokasi rekreasi favorit masyarakat Bandung. Ternyata, danau itu juga berfungsi sebagai drainase.
Pada 1980-an Situ Aksan sudah merupakan kolam pemancingan dan kolam tempat itik dan angsa berenang. Situ Aksan, satu-satunya danau yang masih tersisa di Kota Bandung pada 1970-an.
Itulah pengingat terakhir bahwa Bandung pernah menjadi danau luas di zaman purbakala sebelum situ itu diuruk jadi perumahan di awal 1980-an.
Sekarang Situ Aksan sudah jadi sebuah nama jalan di antara Jalan Suryani dan Jalan Pagarsih. Kawasan itu sekarang jadi salah satu sentra bisnis dan sebuah perumahan di Kota Bandung. Akhir-akhir ini daerah Pagarsih sudah beberapakali diterjang banjir.
Zaman dahulu, pemerintah Hindia Belanda menyebut Situ Aksan dengan nama Westerpark dan nama jalan ke Situ Aksan diberi nama Westerparkweg. Sekarang jalan menuju Situ Aksan itu dinamai Jalan Suryani. Di kawasan itu juga dulunya terhampar pesawahan yang sangat luas. ***