Momen
Sosialisasi Penerapan CHSE Bagi Asosiasi Pariwisata di Batam
DINAS Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam membekali sejumlah asosiasi pariwisata Batam dengan protokol Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan) and Environmental Sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE.
Dalam pembekalan tersebut termasuk juga, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Tujuannya, agar makin banyak komunitas masyarakat yang paham dan menerapkan protokol tersebut, terutama di tempat-tempat wisata maupun meneruskannya kepada para wisatawan.
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, mengatakan penerapan protokol CHSE ini perlu kerja bersama untuk memutus mata rantai Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Batam. Jika semua sudah menerapkan protokol tersebut, wisatawan tidak khawatir datang ke kota yang berseberangan dengan negeri jiran; Singapura dan Malaysia tersebut.
“Semua ini (penerapan protokol kesehatan) kita lakukan dalam rangka pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata,” ujar Ardi saat membuka Sosialisasi Implementasi Program CHSE bagi Asosiasi Pariwisata di Harris Resort Waterfront, Selasa (1/12/2020).
Ardi juga mengapresiasi kepedulian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI terkait pariwisata Batam. Bahkan, pemerintah juga mengalokasikan dana hibah pariwisata untuk Batam sebanyak Rp69 miliar. Menurutnya, Anggaran ini diberikan karena Batam masuk dalam tiga kategori seperti destinasi branding, memenuhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 24 persen dari sektor periwisata (hotel dan restoran) dan masih menggelar acara Kenduri Seni Melayu (KSM) yang masuk dalam 100 Calender of Event (CoE) yang didukung Kemenparekraf. “Sejauh ini pemerintah terus berupaya agar penanganan Covid-19 di Batam makin digalakkan, tujuannya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” kata dia.
(zhr/ind)