WABAH virus corona (Covid-19) tak dipungkiri lagi membuat krisis kesehatan di dunia. Krisis kesehatan ini menular menjadi penurunan ekonomi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan dalam bahan paparannya di Live Conference APBN KITA April 2020 kemarin bahwa perekonomian dunia akan mengalami kontraksi yang sangat dalam tahun ini.
Ini ramalan yang agak mengerikan, dan kita semua harus bersiap-siap menghadapinya.
Sri Mulyani mengatakan sejumlah lembaga memangkas signifikan proyeksi perekonomian dunia dalam waktu yang singkat, akibat pandemi Covid-19 yang terjadi.
Ia mengatakan, aktivitas memang menurun sangat tajam terutama di sektor ekonomi. Social distancing, sambungnya, terjadi sehingga mobilitas manusia berkurang.
“Resesi/perlambatan ekonomi terjadi secara luas, termasuk pada mitra dagang utama Indonesia,” demikian isi bahan paparan Sri Mulyani.
Berikut prediksi atau ramalan sejumlah lembaga internasional terkait pertumbuhan ekonomi dunia 2020:
- JP Morgan memprediksi ekonomi dunia minus 1,1% di 2020
- EIU memprediksi ekonomi dunia minus 2,2% di 2020
- Fitch memprediksi ekonomi dunia minus 1,9% di 2020
- IMF memprediksi ekonomi dunia minus 3% di 2020
Tahun ini, IMF (Dana Moneter Internasional), memprediksi Indonesia kemungkinan akan tumbuh 0,5%, dari sebelumnya 5,0% di 2019. Namun pertumbuhan diproyeksi bisa membaik di 2021, dengan perkiraan 8,2%.
Sumber : KEMENTERIAN KEUANGAN