SEIRING keputusan pemerintah mencabut status pandemi menjadi endemi Covid-19, ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh masyarakat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah tidak akan lagi menanggung biaya perawatan para pasien Covid-19.
“Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi, kalau kena Covid-19, bayar. Saat ini masih ditanggung pemerintah, begitu masuk endemi, jangan tepuk tangan dulu, sakit Covid bayar! Konsekeunsinya itu,” ujar Jokowi dalam Tasyakuran 11 Tahun BARA JP di Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/6/2023) lalu.
Jokowi menyebut saat ini vaksin Covid-19 sudah mencapai 452 juta dosis. Dengan jumlah tersebut, ia mengklaim tingkat imunitas masyarakat Indonesia terhadap virus tersebut mencapai 98 persen.
Menurut dia, tingginya jumlah vaksinasi dan imunitas masyarakat menjadi pertimbangan berakhirnya pandemi Covid-19.
“Harus kita syukuri karena memang dulu saya enggak bayangin ini akan selesai kapan, ini entah sampai kapan, enggak bisa dibayangin. Sudah kena satu, sudah kena delta, omicron, ternyata memang patut kita syukuri,” kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan selama hampir 10 tahun menjabat Presiden, pekerjaan beratnya adalah penanganan Covid-19.
“Betul-betul kita nggak tahu berakhirnya kapan, diselesaikan dengan cara apa, dan sangat kuatnya ini sampai berapa bulan, berapa tahun, nggak tahu,” jelasnya.
Menurut Jokowi, keberhasilan menghadapi pandemi Covid-19 merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Dia kembali mengingat masa-masa sulit di awal Covid-19.
“Kita ingat awal-awal kita rebutan masker dengan semua negara, harganya sampai Rp 500 ribu, beli obat sampai naik 20 kali sampai 30 kali, beli vaksin juga sama, itu pun rebutan. Untung kita daftarnya di depan,” katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengapresiasi Indonesia yang dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik dan menjadi salah satu dari sedikit negara yang berkonsultasi terkait pengertian pandemi.
WHO, kata Menkes, juga memberikan panduan agar masyarakat dapat memahami protokol kesehatan, sistem surveilans, hingga deteksi dini terhadap virus.
(*/ade)