PLT Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Isdianto akan mengeluarkan edaran untuk membatasi kegiatan produksi di sektor industri. Hal ini dilakukan sempena dengan status tanggap darurat yang telah ditetapkan untuk Kepri.
Sebelumnya, Isdianto mengaku telah lebih dulu membuat edaran untuk semua ASN di Kepri, agar berkegiatan di rumah atau Work From Home (WFH) selama 14 hari. Harapannya upaya ini bisa menjaga masyarakat Kepri agar tidak lagi terpapar COVID-19.
Untuk diketahui, saat ini sudah ada 4 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Kepri. 2 kasus di Batam dan 1 kasus di Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun.
“Status Kepri tanggap darurat, pemerintah telah membuat edaran ASN kita rumahkan sampai 14 hari, anak sekolah juga. Supaya bisa sama-sama mencegah. Pegawai jangan keluar sembarangan. Industri tidak ada lagi kegiatan kerumunan, akan kita keluarkan edaran untuk menghentikan kegiatan industri ini,” kata Isdianto saat ditemui di Galang pada Sabtu (21/3).
Terganggunya perekonomian Kepri atas edaran itu, kata Isdianto, memang menjadi resiko yang harus diambil.
Ia berharap dunia usaha bisa memaklumi dan mendukung langkah-langkah pencegahan COVID-19 ini.
“Resiko dari penghentian industri berdampak pada ekonomi, tapi kita ingin masalah ini selesai. Pilih mana, kalau semua kena virus ini tentu akan lebih berbahaya lagi,” kata Isdianto lagi.
Sementara itu, untuk ketersediaan logistik sendiri, Isdianto mengaku stok beras masih aman hingga 4 bulan ke depan. Bulog juga akan kembali menerima stok tambahan hingga cukup untuk satu tahun ke depan.
*(Bob/GoWestID)