- Nama kecil : Sayyid Abu Bakar Raja Bungsu
- Tahun lahir : 1571 Masehi
- Jabatan : Sultan Johor Riau ke 7, memerintah pada tahun 1615 -1623
- Dikenal juga sebagai : Marhum Tambelan, Raja Bongsu, Raja Seberang
- Orang Tua : Sultan Muzaffar Shah
Sultan abdulah mu’ayatsyah merupakan sultan Johor ke 7 yang memerintah pada tahun 1615 -1623, diangkat oleh Sultan Iskandar Muda Aceh sebagai Sultan Johor ke-7 untuk menggantikan Sultan Alauddin Riayat Shah III. Ia adalah putera Sultan Muzaffar Shah yang memerintah Johor sebelumnya.

Pada tahun 1618, Sultan Abdullah Ma’ayat Shah berpindah ke Lingga (Daik) dengan meminta bantuan Belanda dan Orang Laut untuk melawan Acheh. Ia kemudian menceraikan istrinya yang merupakan adik Sultan Acheh Iskandar Muda.
Kejadian ini membuat murka Sultan Iskandar Muda. Sultan Acheh kemudian memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan Batu Sawar, ibukota Kerajaan Johor Lama dan menyerang Pulau Lingga untuk memburu Raja Bujang (anak Sultan Alauddin Riayat Shah III) pada tahun 1623.
Sultan Abdullah Ma’ayat Shah melarikan diri bersama-sama Raja Bujang ke Pulau Tambelan. Sultan Abdullah Ma’ayat Shah mangkat di Pulau Tambelan atau disebut “Marhum Pulau Tambelan”.
Makam di Tambelan
Pada tanggal 12 Desember 1637, seorang pelaut bangsa Belanda bernama Vande Veer dalam catatannya telah menemukan makam seorang Raja Johor bernama Sultan Abdullah Muaiyatsyah di Tambelan.
Makam itu dikelilingi oleh empat keping batu karang dengan ukuran panjang 345 cm. dan lebar 120 cm. di atas batu. Terdiri atau terbujur batu besar berbentuk segi empat panjang. Keliling pinggirnya dipahat/dikenai dengan ukuran panjang 250 cm dan lebar 45 cm serta tebalnya 45 cm.
Di atas batu itu terdiri dua batu nisan yang terdiri dari batu karang yang diukir indah, dengan dasar bawah 27 x 27 cm.
Nisannya setinggi 100 cm. di arah ke Timur dan Selatan tertulis dengan seni huruf arab gaya Riq’at yang cantik dan rapi dengan ukiran timbul dari pahatan batu karang dengan tulisan kalimat :
“Hijratun Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam Pada Seribu Lima Puluh Kepada Hari bulan Jumadil Awal Kepada Isnin kepada Sayyid …(Seterusnya tidak dapat dibaca karena mengalami kerusakan).
(*)
Sumber : Kemendikbud RI | Geni.com