SEPEKAN terakhir ini netizen kota Batam atau boleh jadi diberbagai tempat lainya, lagi digandrungi berpoto dengan latar pohon atau tanaman hias bernama Tabebuya.
Beberapa tahun belakangan, pohon Tabebuya memang sedang ramai dibicarakan karena pohon ini sangat mirip dengan pohon sakura dan tumbuh bermekaran terutamanya di kota Surabaya.
Keindahan pohon Tabebuya ini pun membuat suasana di kota Surabaya jadi seperti di Jepang. Oleh karena itu, tidak heran banyak turis dari luar kota yang rela pergi ke Surabaya hanya untuk merasakan sensasi berlibur layaknya di negara sakura.
Selain karena keindahanya, satu hal yang menjadi daya tarik para netizen mengabadikan dan mengunggah hasil jepretanya di berbagia jejaring sosal media ini, adalah momentum keindahan saat jenis pohon hias asal benua Amerika Latin tepatnya Brasil ini berbunga.
Ya, Tabebuya yang memiliki nama latin Handroanthus chrysotrichus dan orang sering menyangka bunga Sakura dari Jepang ini termasuk jenis tanaman hias yang tidak berbunga sepanjang masa.
Tabebuya, seringkali tanaman ini dikira sebagai tanaman Sakura oleh kebanyakan orang, karena bila berbunga bentuknya mirip seperti bunga sakura. Namun kedua tanaman ini sebenarnya tidak berkerabat.
Tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok. Disaat musim berbunga maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.
Tabebuya memiliki bunga yang berbeda-beda warna. Ada warna kuning dan berbentuk terompet, ada juga yang berwarna pink, ungu, bahkan merah tua. Banyak sekali varian Tabebuya dari berbagai negara dalam genus handroanthus dantabebuia dengan warna bunganya yang beraneka macam, tetapi varian yang sering dijumpai di Indonesia adalah yang bunganya berwarna kuning dengan panjang 3-11 cm, berbentuk terompet dan bergerombol.
Setiap spesies pohon tabebuya memiliki warna yang berbeda-beda, saat ini warna yang banyak dikenal adalah putih, merah muda, kuning, kuning jingga, magenta, plum, dan ada yang merah. Terdapat motif garis warna ungu di dalam bunganya.
Tabebuya pada musim berbunganya mampu menghasilkan jumlah bunga yang sangat banyak dan tidak putus sejak awal musim kemarau hingga menjelang musim hujan. Bahkan sekarang ini musim pembungaan tanaman ini dapat diatur melalui manipulasi pola pemupukan.
Habitat asli Tabebuya di Brasil berada di daerah dengan iklim kering, sehingga tanaman ini memiliki ketahanan hidup yang tinggi dalam cuaca kering. Hal ini sangat sesuai karena tanaman penghijauan umumnya dihadapkan pada kurangnya penyiraman disaat musim kemarau.
Pohon ini adalah pohon hias populer yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah di daerah subtropis dan tropis. Tabebuya adalah pohon dengan pemeliharaan rendah, dimana pemangkasan dibutuhkan hanya untuk menghilangkan tangkai yang mati atau rusak. Jarang ada hama atau penyakit yang mengganggu tanaman ini.
Ada dua jenis pohon Tabebuya yang populer sebagai tanaman hias pekarangan: Tabebuya kuning (Handroanthus chrysotrichus) yang pohonnya besar mencapai tinggi 8 m, dan Tabebuya merah muda (Handroanthus impetiginosus atau Handroanthus heptaphyllus). (*)
Sumber : wikipedia/ dekoruma.com