DALAM upaya mengatasi masalah banjir yang sering melanda, Pemerintah Kota Batam merencanakan normalisasi sistem drainase sepanjang 307,4 kilometer pada tahun 2025 ini. Hal itu merupakan langkah strategis yang diusung dalam anggaran APBD Perubahan 2025.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam, Rudi Panjaitan, menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari solusi jangka pendek yang difokuskan pada pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur drainase. Rudi menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pembangunan rumah pompa, kanal banjir, serta pengadaan alat berat dan mobil pompa.
“Normalisasi akan difokuskan di lokasi-lokasi strategis seperti Simpang Kepri Mall dan Baloi Permai,” kata Rudi, Selasa (12/8/2025).
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan proyek ini untuk mencapai hasil maksimal. Sebanyak 85 personel satgas akan terlibat, terbagi dalam tiga tim, dengan dukungan alat berat seperti excavator dan dump truck untuk mempercepat proses.
Selain drainase, Pemko Batam juga akan mengupayakan normalisasi sungai dan membersihkan saluran dengan cara manual maupun mekanis. Beberapa titik prioritas yang menjadi perhatian antara lain Tropicana Pasir Putih dan kawasan sekitar SPBU Bandara. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi genangan air saat musim hujan.
Tahun ini, pemerintah menargetkan penyelesaian 10 paket proyek drainase prioritas yang tersebar di berbagai lokasi, termasuk Batam Centre dan Tiban.
“Kami ingin memastikan bahwa program ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang sering terdampak banjir,” jelas Rudi.
Salah satu proyek unggulan adalah pembangunan Rumah Pompa Jodoh yang memiliki kapasitas 1,5 meter kubik per detik. Fasilitas ini dilengkapi dengan pompa lumpur dan sistem pendukung lainnya untuk meningkatkan respons terhadap banjir.
Rudi menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga bertujuan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Diharapkan, langkah ini akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Batam dan menjaga daya dukung sumber daya air di kawasan tersebut.
(sus)