DALAM mengantisipasi dan menanggulangi bencana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membentuk tiga desa tangguh.
“Banyak kejadian bencana dari tahun ke tahun. Semua harus membuka mata dan berharap dijauhkan dari segala bencana, namun semua juga harus siaga saat bencana datang,” kata Kepala BPBD Bintan Ramlah, Kamis (20/10/2022).
Adapun ketiga desa tangguh tersebut, yaitu Desa Sri Bintan, Desa Busung, dan Desa Toapaya Selatan.
Ramlah menyebutkan dari data yang terangkum di tahun 2021, di Kabupaten Bintan telah terjadi 322 kejadian bencana yang didominasi kebakaran hutan dan lahan.
Sementara di tahun 2022, katanya, sepanjang Januari sampai September telah tercatat 301 yang terdiri dari 120 kejadian kebakaran hutan dan lahan, 25 kejadian angin ribut dan puting beliung, 2 kejadian longsor dan banjir, serta gelombang pasang sebanyak 1 kejadian.
“Kejadian terbanyak berada di Kecamatan Bintan Timur, Kecamatan Toapaya, dan Kecamatan Gunung Kijang,” sebutnya.
Ramlah menyampaikan pihaknya juga gencar memberikan pembekalan pencegahan dan mitigasi bencana di tingkat desa, sehingga masyarakat diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana.
Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana ini biasanya melibatkan RT/RW, tokoh masyarakat, pemuda hingga wiraswasta.
“Fokus utamanya diprioritaskan pada penanganan risiko yang ditimbulkan dari bencana yang terjadi,” kata Ramlah.
(*)
Sumber: Antara