GUBERNUR Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, bertemu Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Y.M. Abdulla Salem Al-Dhaheri, di Jakarta, Minggu (9/4/2023).
Dalam pertemuan itu, Ansar berharap dapat menggaet investor dari UEA terutama di bidang pariwisata. “Kita mencoba menawarkan investasi di bidang pariwisata di Kepri. Banyak sekali bidang investasi yang bisa kita tawarkan, namun kita fokus dulu di bidang pariwisata,” kata Ansar.
Ansar bertemu Dubes UEA, didampingi Anggota Dewan Pertimbangan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Laksmana TNI (purn) Prof. Dr. Marsetio, Rektor UMRAH, Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi.,DEA, serta Tim Percepatan Pembangunan Kepri,Sarafuddin Aluan.
Pada kesempatan itu, Ansar juga minta kepada pihak UMRAH agar menjajaki kerja sama juga dengan kampus-kampus yang ada di UEA. “Untuk maju dan berkembang kita harus membangun relasi lebih luas tentunya,” kata Ansar.
Untuk itu, jika tidak ada halangan, kata Ansar, Pemprov Kepri akan mengundang Dubes UEA untuk Indonesia Y.M. Abdulla Salem Al-Dhaheri untuk hadir ke Kepri, sekaligus memberi kuliah umum di kampus UMRAH.
Di Kepri, rencananya Gubernur Ansar akan mengajak Dubes UEA ke sejumlah lokasi wisata yang ada di Kepri. Bahkan jika berkenan, Gubernur akan mengajak Dubes UEA ke Pulau Bawah, di Anambas.
“Banyak spot wisata di Kepri yang bagus, yang bisa kita ajak Dubes Arab ke tempat-tempat tersebut. Dan tentunya kita juga berharap kunjungannya nanti tidak sendiri ke Kepri, melainkan mengajak serta beberapa investor dari Arab. Karena tujuan kita ingin mengenalkan potensi Kepri ini kepada mereka,” kata Ansar lagi.
Sementara itu, Rektor UMRAH Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi.,DEA menambahkan Dubes UEA rencananya akan memberi kuliah umum di UMRAH dlpada pertengahan Mei mendatang. Adapun materi yang dikedepankan di antaranya menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM), kesehatan, politik luar negeri, dan pemberdayaan wanita.
“Gubernur juga meminta kepada kita (UMRAH) untuk menjajaki kerjasama dengan kampus-kampus yang ada di UEA. Banyak memang yang bisa kita kerjasamakan di bidang pendidikan. Namun saat ini, kita baru penjajakan aja dulu,” kata Agung.
(*/pir)