MENJELANG berakhirnya konsesi antara PT Adhya Tirta Batam (ATB) dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam pada November 2020 mendatang, ATB berharap adanya transparansi, diskusi, dan dialog bersama BP Batam guna mencari jalan terbaik pada proses pengakhiran konsesi.
Head of Corporate Secretary ATB, Maria Y. Jacobus mengaku kehadirannya bersama pimpinan tertinggi di ATB dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebagai niat baik untuk menghadirkan diskusi.
ATB ingin pengakhiran konsesi ini harus menjadi perhatian bersama. Akan tetapi, bukan pada berakhirnya perjanjian dengan ATB saja, utamamya memikirkan bagaimana kelanjutan dari kualitas dan ketersedian air bersih di Batam setelah tahun 2020.
“Air bersih yang jadi kebutuhan masyarakat Batam adalah tanggung jawab bersama,” kata Maria dalam RDP di Ruang Rapat Komisi III DPRD Kota Batam pada Kamis (30/1)
Terkait dengan proses pengakhiran sendiri, Maria mengaku ATB telah siap sejak lama. Pihaknya sudah mempersiapkan proses pengakhiran sejak tahun 2017 lalu.
“Secara administratif bahwa kami dari ATB telah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk menghadapi ini. Mulai dari penghitungan aset, kelanjutan investasi, hingga transisinya seperti apa,” kata dia lagi.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Batam, Werton Panggabean mengaku RDP terkait pengakhiran masa konsesi ATB dan BP Batam ini terbilang sangat penting. Karena berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga Komisi III akan lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat terlebih dahulu.
Seperti apa mekanisme pengolahan air bersih di Batam nantinya, dinilai Werton sangat penting dan Vital.
Untuk itu, pihaknya berjanji akan mencoba memfasilitasi untuk kembali kembali dilakukan RDP antara ATB dengan BP Batam, selaku pemilik dari pada instalasi pengolahan air (IPA) dan waduk yang ada di seluruh Kota Batam.
“Sejauh mana dan apa saja langkah-langkah yang akan diambil BP Batam dalam mengantisipasi kebutuhan air bersih jika pengakhiran konsesi ini berakhir, akan kami tanyakan ke BP Batam,” kata Werton lagi.
Dalam RDP ini sendiri, perwakilan BP Batam tidak hadir, sehingga diskusi yang diharapkan bisa menghasilkan langkah maju terkait pematangan pengakhiran konsesi ini tidak bisa maksimal.
*(bob/GoWestId)