TUNGGAL putra Indonesia, Jonatan Christie memuluskan langkah tim Indonesia menuju babak final Piala Thomas 2024 setelah memastikan kemenangan 3-0 atas Taiwan, Sabtu (4/5/2024). Sukses tim Thomas juga diikuti tim Uber Indonesia yang juga berhasil melaju ke final.
Jonatan menang atas Wang Tzu Wei melalui dua gim langsung dengan skor 21-11, 21-16, dalam tempo 44 menit dalam laga semifinal yang digelar di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China.
“Puji Tuhan bisa melaju ke babak final lagi selama tiga edisi berturut-turut. Sangat happy, bangga, dan bersyukur. Terlebih karena tahun ini (skuad) diisi dengan pemain-pemain muda, jadi rasanya lebih spesial,” kata Jonatan saat ditemui usai pertandingan.
Jonatan segera mendominasi jalannya pertandingan gim pertama melalui variasi pukulan yang efektif. Wang, yang baru pertama kali turun pada pertandingan Piala Thomas edisi kali ini, terlihat tidak nyaman dengan permainannya dan jatuh ke dalam ritme Jonatan.
Juara All England 2024 pun semakin percaya diri dan dengan cepat merebut kemenangan gim pertama dengan skor 21-11.
Berbekal kepercayaan diri yang didapatkan dari kemenangan gim sebelumnya, Jonatan tidak mengendurkan semangat dan fokusnya untuk segera menuntaskan pertandingan lewat straight game.
Perpaduan ketenangan dan semangat pun menjadi kunci Jonatan untuk menyelesaikan pertandingan dengan skor 21-16.
Dengan ini, maka Indonesia dipastikan lolos ke babak final dan berpeluang untuk bertemu dengan wakil tuan rumah China atau Malaysia pada Minggu (5/5).
Komang Ayu Bawa Tim Uber ke Final
Tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi memastikan regu putri Indonesia menang 3-2 atas Korea Selatan di babak semifinal, Sabtu, sekaligus membawa tim Merah Putih mencapai final Piala Uber setelah penantian 16 tahun lamanya.
Kepastian itu didapatkan setelah Komang Ayu memenangkan laga rubber game sengit atas wakil Korea Selatan Kim Min Sun 17-21, 21-16, 21-19 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu.
Ini merupakan pertama kalinya sejak Piala Uber 2008 Jakarta, dimana skuad srikandi Indonesia bertanding di babak puncak ajang beregu paling bergengsi ini.
Selain itu, hal ini sekaligus mengulangi babak final yang sama pada edisi 2008, dimana tim putri Indonesia bertemu dengan tim China di babak final, yang pada edisi kali ini menjadi tuan rumah.
“Jujur saya tegang banget, saya tadi berada di underpressure, saya juga menghadapi pemain yang masih junior, lalu saya juga menjadi penentu (kemenangan). Astungkara (atas kehendak Tuhan) saya bisa melalui semuanya dengan baik,” kata Komang Ayu saat ditemui usai pertandingan.
Mengenai jalannya pertandingan, pada gim pembuka, kedua pemain terlihat masih mencari ritme permainan mereka masing-masing. Komang yang merupakan pemain yang lebih senior sempat memegang kontrol permainan sebelum Kim perlahan mulai bisa mengantisipasi dan mengejar ketertinggalannya.
Sempat berlangsung sengit di pertengahan gim, tunggal putri muda Korea Selatan merebut gim pertama dengan skor 21-17.
“Saya ketika jatuh dalam pressure itu merasa semuanya tidak enak. Tapi, saya coba untuk maintain fokus, solusi di lapangannya seperti apa,” ujar dia.
Komang Ayu turun di gim kedua dengan lebih percaya diri dan yakin dengan pukulan-pukulannya. Meski demikian, ia juga terlihat lebih tenang dalam meladeni bola-bola dari lawan sampai akhirnya ia merebut poin demi poin, dan memaksakan rubber game setelah menang 21-16.
Gim penentuan berlangsung lebih sengit dari dua gim sebelumnya. Laju perolehan angka berlangsung cepat dan margin di antara kedua pemain juga sangat tipis.
Poin-poin kritis adalah saat yang paling penting bagi kedua pemain untuk menjaga momentum dan kontrol diri. Komang Ayu semakin di atas angin saat mencapai skor 18-13, dan ia segera menuntaskan gim pamungkas dengan skor akhir 21-19, membawa Indonesia menuju partai puncak Piala Uber 2024.
“Kesempatan itu pasti selalu ada, yang jelas kami akan mencoba yang terbaik besok,” ujar Komang Ayu.
(ham/dha)