TIM Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Batam menggelar operasi pasar di Batuaji dan Sagulung, 25-27 Juli 2022. Lokasinya di Pasar Aviari dan Pasar Sagulung.
Operasi pasar ini bertujuan untuk mempudah masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan pangan yang sering menjadi penyumbang inflasi, seperti cabai merah dan telur ayam ras yang harganya terus naik dalam beberapa bulan terakhir.
“Operasi pasar ini selain bertujuan mengendalikan inflasi, juga bertujuan mendorong efisiensi rantai distribusi sehingga dapat membantu masyarakat dapat cabai dan telur dengan harga terjangkau,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Musni Hardi K Atmaja, Selasa (26/7).
Musni juga mengatakan bahwa ketersediaan pasokan cabai mulai meningkat, sehingga harga pun ikut turun. “Ke depannya, penurunan harga cabai diharapkan terus berlanjut seiring dengan mulai panennya beberapa sentra produksi cabai di Mataram, Palu, Yogyakarta, dan Sumatera Utara,” jelasnya.
Sebelumnya, pasokan cabai turun dalam 2 bulan terakhir, karena sejumlah sentra produksi baru mulai musim tanam. Sebagian besar sentra produksi cabai di Batam juga baru akan panen cukup besar di Agustus dan September.
Upaya lain yang dilakukan TPID Batam dalam menjaga ketersediaan barang, antara lain dengan memperkuat koordinasi dengan asosiasi distributor di Batam.
“TPID secara rutin melakukan koordinasi dengan asosiasi distributor. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan memastikan agar pasokan kebutuhan pokok dari daerah produsen ke Batam dapat terus berjalan lancar dengan rantai distribusi yang semakin efisien. Selain itu, TPID Batam juga telah melakukan kerja sama antar daerah (KAD) dengan beberapa daerah produsen bahan pangan, antara lain dengan Pemkab Simalungun dan Pemkab Tapanuli Utara. Kerjasama tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pasokan bahan pangan khususnya aneka cabai dan hortikultura lainnya ke Batam,” tuturnya.
Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Bank Indonesia, dan instansi terkait lainnya yang tergabung dalam TPID Batam juga terus mendorong perluasan lahan produksi bahan pangan khususnya cabai merah.
Dalam waktu dekat di Batam, akan ada perluasan lahan aneka cabai sebesar 11,5 hektar yang tersebar di Sembulang, Rempang Cate, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Jadi Makmur. Selain itu, TPID juga melakukan pembinaan kepada kelompok petani lokal di Batam diantaranya di Pulau Setokok, Sembulang, Rempang Cate, Nongsa dan Tembesi.
“Program pembinaan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui penerapan teknik budidaya yang lebih baik, penguatan kelembagaan melalui pembentukan koperasi dan pendampingan akses pembiayaan bagi petani,” ungkapnnya.
Dukungan juga diberikan dalam bentuk pemberian bantuan alat produksi seperti traktor, rumah bibit, dan pelatihan. Melalui program tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bahan pangan yang berkesinambungan di Batam.
Selain itu, pada saat terjadi inflasi tinggi, TPID Batam juga dapat berkolaborasi dengan koperasi untuk melakukan upaya stabilisasi harga seperti operasi pasar saat ini. Dengan rantai distribusi dari produsen ke konsumen akhir yang lebih efisien, maka harga dalam operasi pasar dapat lebih rendah dibandingkan harga di dalam pasar, sehingga masyarakat mendapatkan cabai dan telur dengan harga yang lebih terjangkau (leo).