TINGGAL sebentar saja lagi kapal yang mengangkut 93 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu menyelesaikan tugasnya, membawa mereka yang tanpa dokumen legal tersebut dari Sei Deli Johor Malaysia untuk kembali ke tanah air.
Kapal sudah berada di perairan Nongsa, Batam sekitar pukul 05.30 Wib rabu (2/11) pagi. Tekong kapal juga sudah bersiap menurunkan para TKI tersebut.
Tapi para TKI menolak karena takut. Mereka meminta untuk dibawa agak ke pinggir pantai. Saat melaju kembali itu, tiba-tiba kapal menabrak sesuatu. Kapal oleng dan kemudian karam.
Puluhan TKI tersebut tercebur ke laut. Banyak yang tidak bisa menyelamatkan diri dan tenggelam.
“Kami berangkat tadi pukul 03.00, dan kami semua tidak memiliki paspor, sebab berangkat dulu memang lewat jalur belakang,” ujar Juraida, salah satu TKI yang Selamat, dilansir dari laman batamtoday.com rabu (2/11) siang.

Upaya evakuasi dan penyelamatan langsung dilakukan. Petugas kepolisian dan tim SAR yang mendapat informasi musibah ini menerjunkan regu penyelamat.
Sejauh ini pihak kepolisian masih mendata jumlah TKI yang selamat. 3 TKI ditemukan meninggal sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polda Kepri.
Pada rabu (2/11) siang, tim penyelamat sudah mendata para korban. Berikut nama-nama korban yang selamat seperti dirilis di laman batamnews.co.id
1. M. Zaliadi (Lk), Lombok Tengah
2. M. Radiah (Lk), Lombok Timur
3. Rusdi (Lk), Lombok Tengah
4. Marianus (Lk), Flores
5. Yosep Malguis (Lk), Flores
6. Zul Maryanto (Lk), Lombok Timur
7. Senah (Lk), Lombok Timur
8. Herman (Lk), Lombok Tengah
9. Sadri (Lk), Surabaya
10. Nasrul (Lk), Palembang
11. Harianto (Lk), Bondowoso
12. Zuraidah (Pr), Medan
13. M. Nazar (Lk), Lombok Tengah
14. Kholik (Lk), Lombok Timur
15. Dominika Muvikari (Pr), Kupang
16. Herman (Lk), Padang
17. Ahmad Yadi (Lk), Lombok
18. Sopianko (Lk), Aceh
19. Bustami (Lk), Aceh
20. M. Soleh (Lk), Lombok Timur
21. Burhanudin (Lk), Lombok Tengah
22. M.Halil (Lk), Lombok Tengah
23. Anto (Lk), Lombok Timur
24. Ahmad Hasan (Lk), Jawa Timur
25. Dede (Lk), Jawa Timur
26. Nurkolis (Lk), Lombok Timur
27. Jamal Arifin (Lk), Lombok Timur
28. Ahwan (Lk), Lombok Timur
29. Masehi (Lk), Lombok Tengah
30. Jumitri (Lk), Lombok Barat
31. Ahmad Jakariah (Lk), Lombok
32. Murizal (Lk), Lombok Tengah
33. Marip (Lk),Lombok Tengah
34. Nasrudin (Lk), Lombok Timur
35. Nurhalida (pr),
36. Pendi Eko P pr
37. Imam Fadli Pr jawa timur
38 Hendra Pr jawa timur
39. Agus Suprianto pr lombok timur
Tragedi yang terjadi di awal hari tersebut, juga menimpa seorang bocah berusia 4 bulan yang ikut dalam rombongan kepulangan para pekerja tersebut. Diduga, ia tewas bersama ibunya.

Proses pencarian regu penyelamat ini melibatkan berbagai kalangan. Mulai dari tim SAR, tim dari Polda Kepri, Tim dari Lanal Batam, dan berbagai kalangan lainnya.
Pencarian korban dipusatkan di perairan Nongsa hingga ke OPL (Out Port Limited) atau perairan lepas yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
Polda Kepri juga mengerahkan helikopter untuk memudahkan pencarian. Apalagi korban tenggelam dan tewas terpantau dari udara sudah banyak yang mengapung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis di laman BNPB mengatakan, Tim SAR gabungan dari Lanal Batam, Kantor SAR Batam, Polres Barelang, Polair, BPBD Provi Kepri, dibantu nelayan masih terus melakukan evakuasi dan pencarian korban di sekitar lokasi kejadian.

Saat ini, para korban selamat dibawa ke posko di Tanjung Bemban, Batu besar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Data terakhir yang masuk ke BNPB, 17 orang dilaporkan tewas, 39 selamat, dan 37 masih daam Pencarian.
“Update penanganan evakuasi korban akan disampaikan lebih lanjut berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Kepulauan Riau,” katanya. ***