ALIANSI Masyarakat Rempang Galang Bersatu (AMAR-GB) menanggapi penyebaran spanduk yang mengatasnamakan masyarakat Pulau Rempang. Spanduk tersebut muncul di kawasan Rempang Cate dan media sosial, berisi klaim yang dianggap tidak benar dan berpotensi memecah belah masyarakat yang berjuang mempertahankan ruang hidup mereka.
Koordinator Umum AMAR-GB, Ishak, menegaskan bahwa masyarakat Pulau Rempang tetap berjuang bersama individu dan lembaga yang mendukung, khususnya yang tergabung dalam Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang.
AMAR-GB, yang mewadahi masyarakat Pulau Rempang dan Galang, berpendapat bahwa perjuangan mereka merupakan perjuangan konstitusional yang dilindungi oleh undang-undang. Mereka berjuang untuk hak atas tanah, identitas, dan lingkungan hidup.
Ishak menambahkan bahwa semua pihak yang mendampingi warga bergerak sesuai dengan kehendak warga dan mematuhi peraturan yang berlaku.
“Kami, masyarakat Pulau Rempang, sepenuhnya percaya kepada WALHI, WALHI Riau, YLBHI, dan LBH Pekanbaru serta Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang karena mereka telah membantu kami mempertahankan kampung kami.”
Ishak juga menyayangkan adanya spanduk yang dianggap sebagai provokasi di tengah masyarakat. Ia mengingatkan agar warga tidak terprovokasi dan tetap fokus pada perjuangan mereka.
“Kami menilai pihak-pihak yang memasang spanduk tersebut adalah provokator, bukan WALHI Riau, Boy Sembiring, WALHI, YLBHI, atau LBH Pekanbaru.”
Sebagai informasi, sejumlah spanduk yang terpasang di Kelurahan Rempang Cate dan Setokok menuduh WALHI Riau dan Boy Sembiring sebagai provokator, serta menyebut WALHI, YLBHI, dan LBH sebagai pengkhianat, mengatasnamakan masyarakat Rempang.
Salah satu spanduk menyatakan:
“REMPANG TOLAK WALHI RIAU, USIR PROVOKATOR BOY SEMBIRING.
ada udang di balik batu kau ye!!
Cukop!!!!!
JANGAN GANGGU KAMPONG KAMI LAGI..!!!”
“KAMI WARGA MELAYU TEMPATAN MENOLAK PENGHIANAT WALHI, YLBHI, DAN LBH YANG BERADA DI REMPANG GALANG, KAMI MENDUKUNG PENUH INVESTASI PSN & PT. MEG DI REMPANG GALANG (KECAMATAN GALANG), MELAYU BERDAULAT, BUMI BERTUAH, MEMBAWA BERKAH!”
Ishak menilai tuduhan terhadap WALHI, WALHI Riau, LBH-YLBHI, dan Boy Sembiring sangat tidak berdasar, mengingat mereka telah membantu warga Rempang dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Lebih lanjut, Ishak menegaskan bahwa masyarakat Rempang terus berjuang untuk mempertahankan tanah warisan nenek moyang mereka dan menjaga ruang hidup untuk generasi mendatang.
“Spanduk tersebut tidak mencerminkan kenyataan, karena mayoritas warga masih menolak PSN Rempang Eco-City secara sadar. Kami akan terus berjuang meski menghadapi intimidasi, demi menjaga ruang hidup anak cucu kami.”
(ham)