Dunia
WHO: Kunci Melawan Omicron adalah Vaksinasi, Bukan Larangan Perjalanan

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara dunia untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan dan laju vaksinasi dalam upaya memerangi lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya mungkin dipicu varian baru Omicron.
Menurut WHO, larangan perjalanan mungkin dapat meredam penyebaran Omicron, namun hal tersebut bukanlah solusi terbaik.
Meski menutup perbatasan dari negara-negara berisiko tinggi di benua Afrika, Australia menjadi negara yang melaporkan transmisi lokal Omicron, satu hari usai varian tersebut ditemukan di lima negara bagian Amerika Serikat.
Omicron muncul di benua Asia, Afrika, Amerika, Timur Tengah, serta Eropa, dan telah mencapai tujuh dari sembilan provinsi di Afrika Selatan, negara yang pertama kali mendeteksi varian tersebut.
Banyak negara di dunia memberlakukan larangan perjalanan terhadap negara-negara Afrika untuk membendung kemunculan Omicron.
“Pengendalian perbatasan dapat memberi kita cukup waktu, tapi setiap negara dan komunitas harus mempersiapkan diri menghadapi lonjakan kasus,” kata Takeshi Kasai, Direktur WHO cabang Pasifik barat, dikutip dari Sowetan Live, Minggu, 5 Desember 2021.
“Larangan perjalanan sebaiknya tidak dijadikan andalan. Sejauh ini, semua informasi yang tersedia menyarankan agar kita tidak mengubah pendekatan yang berlaku saat ini,” sambungnya, merujuk pada vaksinasi sebagai solusi terbaik melawan Covid-19″, jelas situs tersebut.
Kasai meminta negara-negara dunia unttuk meningkatkan laju vaksinasi lengkap di kelompok rentan. Selain itu, ia juga meminta semua negara untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak sosial.
Omicron, atau varian B.1.1.529, telah ditetapkan WHO sebagai “variant of concern.
” Para ilmuwan WHO dan yang tersebar di seluruh dunia masih mengumpulkan data seputar Omicron. Mereka ingin mengetahui apakah Omicron lebih menular dan dapat memicu gejala yang lebih parah dari varian lain”, lanjut situs tersebut.
Selain itu, para ilmuwan juga sedang menentukan apakah vaksin-vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini masih efektif terhadap Omicron.
“Sejauh ini saya belum menerima laporan seputar kematian terkait Omicron,” tutur juru bicara WHO, Christian Lindmeier, dalam sebuah pernyataan di Jenewa”.
Hampir 264 juta orang telah terinfeksi Covid-19 sejak virus itu pertama kali terdeteksi di Tiongkok pada akhir 2019. Dari total tersebut, sekitar 5,48 juta orang telah meninggal dunia.
(*)
Sumber : Sowetan Live | Medcom