KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan sekitar 200 gay yang termasuk dalam golongan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Provinsi Kepri terserang HIV/AIDS. Mayoritas berada di Kota Besar.
“Dari data yang kita kantongi ada sekitar 200 gay di Kepri yang terserang HIV/AIDS. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan,” ujar Tjetjep Yudiana menjawab pertanyaan media usai rapat evaluasi di Kantor Gubernur Kepri, Tanjungpinang, Kamis (15/6) kemarin seperti dikutip dari laman batampos.co.id.
Menurut Tjetjep, jumlah tersebut tercatat di 2017 ini. Dijelaskannya, kenapa tinggi tingkat penderita HIV/AIDS dikalangan gay adalah karena rentan terjadi gesekan yang menyebabkan luka. Karena virus HIV/AIDS menyebar melalui luka. Sedangkan untuk kategori lesbi resiko terserang lebih kecil.
“Meskipun demikian, karena ini bertentangan dengan agama. Kita berharap mereka yang masuk dalam kategori LGBT ini kembali kepada fitrahnya manusia,” harap Tjetjep.
Disebutkan Tjetjep, penderita HIV/AIDS di Provinsi Kepri masih pada angka empat ribuan. Jumlah tersebut tercatat sejak tahun 2001. Dijelaskan Tjetjep, secara akumulasi setiap tahun memang terlihat meningkat. Tetapi kalau dilihat pertahunannya cendrung menurun.
“Bersama Kabupaten/Kota kita terus inten melakukan sosiasiliasi tentang bahanya seks bebas, dan LGBT. Karena resikonya adalah kematian, apabila sudah terserang HIV/AIDS,” jelas Tjetjep.
Dikatakan Tjetjep, Dinas Kesehatan sudah menyebarkan obat guna meningkatkan daya tahan tubuh bagi penderita HIV/AIDS di Provinsi Kepri. Ditanya kabupaten/kota mana di Kepri yang tinggi penderitanya. Mengenai hal itu, Tjetjep mengatakan pada umumnya berada di kota-kota besar.
“Kita terus berupa melakukan sosialisasi pencegahan. Mudah-mudahan tingkatan penderita HIV/AIDS di Kepri terus menurun,” tutup Tjetjep Yudiana. (*)