Hubungi kami di

Khas

5 Faktor Kemenangan Trump

Terbit

|

TRUMP membalikkan semua analisis dan keluar sebagai pemenang pada pemilihan presiden Amerika Serikat. Ia mengalahkan Hillary Clinton yang sebelumnya diunggulkan.

Trump tidak pernah memegang jabatan publik dan tak punya pengalaman sebagai politikus.

Bagaimana pengusaha New York ini bisa menang? Ada lima faktornya seperti dilansir dari BBC :

1. Gelombang putih

Suara di Negara Bagian Ohio, Florida, dan North Carolina semuanya mengarah ke Trump.

Apa maknanya?

Trump lebih banyak menggantungkan suara pada pemilih kulit putih : Reuters

Trump lebih banyak menggantungkan suara pada pemilih kulit putih : Reuters

Kelas pekerja kulit putih, terutama yang tidak mengenyam pendidikan universitas, laki-laki dan perempuan, beramai-ramai meninggalkan Demokrat dan memilih calon Republik.

Mereka yang tinggal di pedesaan menggunakan suara, antara lain dengan tujuan suara mereka didengar. Mereka inilah yang selama ini merasa ditinggal oleh kalangan mapan.

Ketika Clinton kalah di Wisconsin, harapannya untuk menjadi presiden sebenarnya sudah hilang.

2. ‘Anti peluru Comey

Trump mengejek politikus dan veteran perang John McCain, beradu mulut dengan Fox News dan pembawa acaranya, Megyn Kelly.

Ia juga mengejek peserta ratu kecantikan dan setengah hati saat meminta maaf dalam kasus video yang menunjukkan ia sangat merendahkan perempuan.

Dalam tiga debat presiden, ia juga tak tampil meyakinkan.

Tapi semua itu tak berdampak buruk bagi Trump. Begitu juga dengan jajak pendapat sebelum pemilihan.

BACA JUGA :  Pemilu Amerika | Trump dan 80 Juta Pemilih Lainnya Lakukan Pencoblosan Lebih Awal

Mungkin juga berbagai kontroversi yang ia timbulkan datang bertubi-tubi sehingga publik tidak punya waktu untuk mencernanya.

Mungkin juga karena ia punya daya tarik pribadi yang luar biasa besar.

Apa pun alasannya, terbukti bahwa Trump ‘anti peluru’.

3. Status orang luar

Trump tak hanya harus bertarung dengan calon Demokrat, tapi juga dengan para tokoh Republik yang satu per satu meninggalkannya.

Dan, ia menang. Para pesaing di kubu Republik seperti Marco Rubio, Ted Cruz, Chris Christie, Ben Carson, bertekuk lutut.

Bisa jadi, ia naik dan populer karena berani ‘melawan’ tokoh-tokoh mapan Republik.

Langkah Trump melawan tokoh-tokoh mapan ini mengesankan bahwa dirinya adalah orang luar dan orang independen. Status ini diperoleh ketika warga ‘sudah tak ingin lagi melihat’ kelompok mapan berada di panggung politik AS.

Tokoh Demokrat Bernie Sanders dan tokoh Republik Ted Cruz sebenarnya ‘sudah menangkap’ perubahan ‘suasana hati’ warga Amerika ini.

Tapi Trump bisa merebutnya dan mengantarkannya ke Gedung Putih.

4. Faktor Comey

Hingga dua pekan lalu, sebagian besar kalangan meyakini Trump sulit menang.

BACA JUGA :  Penumpang Pesawat Muslim Tujuan Bandara JFK Diblokir AS

Sampai kemudian direktur FBI, James Comey, mengeluarkan surat berisi keputusan FBI untuk membuka lagi kasus penggunaan email pribadi dalam korespondensi Clinton sebagai menteri luar negeri.

Benar bahwa jajak pendapat ketika itu ketat. Tapi langkah FBI memberi nafas bagi Trump untuk melakukan konsolidasi, di sisi lain bagi kubu Clinton, surat Comey menyulitkan kampanye mereka yang memasuki tahap akhir.

Pesann-pesan Clinton di berbagai kampanye ‘jelas terganggu’ dengan langkah FBI tersebut.

Andai saja Clinton memakai email kantor ketika menjabat sebagai menlu.

5. Percaya dengan insting

Kampanye Trump jelas bukan kampanye biasa dan hasil pilpres memperlihatkan ia lebih paham dari para pakar politik.

Ia tak terlalu tergantung dengan jajak pendapat dan lebih memilih terjun langsung ke lapangan dengan mengunjungi para pemilih di Wisconsin dan Michigan, yang dikatakan para analis tak mungkin dimenangkan oleh Republik.

Ia tak mengetok pintu warga, ia lebih suka menggelar rapat-rapat akbar seraya mengirim pesan agar warga menggunakan hak suara.

Presiden AS Terpilih, Donald Trump : Getty Images

Presiden AS Terpilih, Donald Trump : Getty Images

Kampanyenya sebenarnya kalah rapi dari tim Clinton. Anggaran kampanyenya juga lebih sedikit.

Tak sedikit yang mengecam cara-cara kampanyenya tapi Trump dan timnya tak peduli.

Sekarang, Trump dan orang-orang terdekatnya, bisa tersenyum lebar. ***

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]