HARIMAU merupakan spesies kucing besar dengan ukuran terbesar di dunia. Hewan penyendiri dengan warna jingga dan garis hitam ini tersebar hanya di sekitar benua Asia dan merupakan predator puncak di habitatnya.
Salah satu fakta menyedihkan mengenai hewan ini adalah jumlahnya yang terus menyusut dalam satu abad terakhir. Dalam kurun waktu tersebut, tiga dari sembilan subspesies dari harimau telah punah. Hingga hari ini, tersisa enam subspesies harimau saja yang masih menjelajahi alam. Itu pun dengan jumlah yang sangat meprihatinkan.
Dari keenam subspesies yang tersisa, yuk, kita kenali bersama.
1. Harimau Benggala
Harimau benggala atau bengal tiger tersebar di beberapa negara seperti India, Nepal, Bangladesh, dan Bhutan. Berkat persebarannya yang luas tersebut, populasi dari harimau benggala adalah yang terbesar dari seluruh subspesies harimau yang tersisa saat ini, yaitu hampir setengah dari total populasi harimau di seluruh dunia.
Menurut laman Tigers World, harimau benggala dapat dikenali berkat kaki yang tebal, gigi dan rahang yang kuat, serta motif pada ‘mantel bulunya’ yang berwarna kuning hingga jingga terang dan warna putih pada bagian perut dan kakinya. Motif tersebut dilengkapi dengan garis belang hitam keabuan yang berada di seluruh tubuhnya hingga bagian ekor yang berbentuk seperti cincin.
2. Harimau Amur atau harimau Siberia
Harimau dengan nama latin Panthera tigris altaica ini merupakan subspesies harimau sekaligus jenis kucing terbesar di dunia. Harimau siberia tersebar di bagian timur Rusia dan sebagian kecil dipercaya juga ditemukan di Tiongkok dan Korea Utara.
Sempat hampir punah pada tahun 1940-an dengan hanya tersisa lima puluh individu di alam. Kini populasi dari harimau amur mulai bertambah dengan populasi lebih dari lima ratus ekor di alam.
Pada laman Wildcats Conservation Alliance, disebutkan bahwa ciri khusus pada harimau ini ada pada warna jingganya lebih terang daripada subspesies harimau lain. Tak hanya itu, mantel bulu pada harimau ini juga lebih panjang. Surai mereka pun lebih tebal ditambah dengan adanya bulu tambahan di kaki yang berguna untuk menghadapi iklim dingin di habitat aslinya.
3. Harimau Indochina
Harimau indochina atau yang biasa disebut harimau corbett merupakan harimau yang sempat tersebar di beberapa beberapa negara seperti barat daya Tiongkok, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, dan Kamboja. Kendati tersebar di banyak negara, ternyata populasi dari harimau ini di alam tidak lebih dari 400 individu.
Dikutip dari laman Tigers World, harimau Indochina termasuk harimau berukuran kecil, namun bukan yang terkecil dari keenam subspesies yang lain. Warna bulu mantel dari harimau ini sekilas mirip dengan harimau lain.
Hanya saja, jika diperhatikan lebih detail warna jingga dari harimau ini lebih gelap dan lebih keemasan. Selain itu, garis-garis belang pada harimau ini juga lebih tipis dari subspesies yang lain.
4. Harimau China Selatan
Harimau china selatan yang pertama kali diketahui pada tahun 1905 memiliki banyak kemiripan dengan harimau bengal, tapi dengan ukuran yang lebih kecil. Mereka masuk ke dalam daftar hewan yang paling terancam keberadaannya di dunia. Bahkan, sebenarnya harimau china selatan sudah dinyatakan punah di alam dan saat ini hanya tersisa beberapa ekor saja di penangkaran.
Menurut laman Tigers World, harimau china selatan merupakan salah satu harimau berukuran terkecil, tapi masih lebih besar dari harimau sumatra. Bulu mantel mereka lebih kekuningan dengan garis-garis hitam yang lebih tipis dan panjang daripada harimau bengal.
5. Harimau Malaya
Dulu harimau malaya sempat dianggap subspesies yang sama dengan harimau indochina. Hingga pada tahun 2004 mereka baru dikenali sebagai subspesies yang terpisah dari harimau indochina.
Daerah persebaran harimau ini cukup sempit, yaitu hanya di sekitar Semenanjung Malaysia dan di ujung selatan Thailand. Sempitnya persebaran mereka pun berbanding lurus dengan kantong habitat yang memiliki lebih dari lima puluh ekor harimau malaya di dalamnya, dikutip dari National Geographic. Kendati demikian, saat ini populasi dari harimau ini ada direntang 200-300 individu di alam.
Ciri-ciri dari harimau malaya mirip dan bahkan cenderung sulit dibedakan dengan harimau indochina. Sebab sebenarnya dulu kedua harimau ini sempat dikenali sebagai subspesies yang sama. Perbedaan mencolok dari kedua harimau ini terletak pada susunan genetiknya yang tentu mustahil untuk dilihat dengan mata telanjang.
6. Harimau Sumatra
Seperti namanya, harimau sumatera adalah harimau endemik Indonesia yang hanya bisa ditemui di pulau Sumatra. Sebenarnya dulu ada pula harimau jawa dan harimau bali di Indonesia, namun keduanya telah dinyatakan punah.
Mirisnya, kini harimau sumatera juga sedang berada di dalam kondisi yang terancam. Populasi mereka saat ini tidak lebih dari empat ratus individu saja di alam liar sehingga mereka juga masuk ke daftar hewan terancam punah.
Melansir dari laman World Wildlife Fund (WWF), harimau sumatra merupakan subspesies harimau paling kecil di antara yang lain. Mereka juga dikenal dengan warna lebih gelap dari subspesies harimau yang lain.
Selain itu, motif garis hitam pada mantel bulu mereka lebih tebal dari saudaranya yang lain.
Itu dia keenam subspesies harimau yang masih tersisa di dunia. Mirisnya, seluruh subspesies harimau tersebut telah memasuki daftar merah IUCN yang membuat keseluruhan spesies harimau sudah terancam punah.
Total populasi harimau di seluruh dunia tidak lebih dari 4.000 individu saja di alam. Sehingga perlu program konservasi serius agar keenam subspesies yang tersisa tidak bernasib sama seperti Harimau Jawa, Harimau Bali, dan Harimau Kaspian. Semoga populasi mereka tetap terjaga agar generasi selanjutnya tetap bisa melihat kegagahan dan pesona dari harimau.
(*)
Sumber : TIGER WORLD | WILDCAT CONSERVATION ALLIANCE | WWF | IDNTIMES