MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan pemerintah bakal menerapkan lockdown mikro guna menangkal penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia terus mengalami penambahan kasus jelang tahun baru 2022.
Kemenkes mencatat per 26 Desember mengkonfirmasi varian baru Covid-19 yang pertama kali diumumkan teridentifikasi di Indonesia pada 15 Desember lalu itu kini telah berjumlah 46 kasus.
Menurut Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, jika terjadi transmisi lokal maka pemerintah bakal menerapkan kebijakan lockdown mikro.
Saat ini, kata Luhut, strategi itu dipakai di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta usai pegawai kebersihan positif mengidap varian Omicron.
“Melalui testing dan tracing yang kuat, langkah lockdown di level mikro, seperti yang dilakukan di Wisma Atlet, dapat kita implementasikan seandainya transmisi lokal varian Omicron sudah terdeteksi,” kata Luhut dalam jumpa pers daring, Senin (27/12).
Dia menyampaikan bahwa peningkatan tes dan telusur akan membantu identifikasi potensi penularan dengan cepat. Dengan demikian, pemerintah bisa melakukan isolasi agar varian Omicron tidak meluas.
Meski begitu, Luhut mengakui masih ada kekurangan dalam sistem ini. Dia mengatakan ada pasien Covid-19 varian Omicron yang keluar dari karantina usai mendapat dispensasi.
“Kemarin ternyata ada satu orang yang lolos dari situ karena pergi dengan keluarganya. Dan ini Kita harapkan tidak terjadi lagi,” ungkapnya.
Luhut berjanji akan memperketat pemberian dispensasi karantina. Pemerintah akan menimbang urgensi pemberian dispensasi dengan teliti.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan 46 kasus Covid-19 varian Omicron pada Minggu (26/12). Para pasien itu dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso di Jakarta.
Sebanyak 46 kasus itu merupakan hasil penambahan 27 kasus baru yang diumumkan pada Minggu (26/12).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan puluhan kasus itu merupakan imported case alias penularan kasus dari para pelaku perjalanan internasional.
Kemenkes mengklaim varian Omicron belum teridentifikasi sebagai penularan lokal di masyarakat.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang. Saat ini sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso,” kata Nadia dikutip dari situs resmi Kemenkes.
Nadia kemudian menjelaskan puluhan warga tersebut positif varian Omicron berdasarkan pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) yang hasilnya keluar secara bertahap. Kasus tersebut juga sudah dilaporkan melalui lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
GISAID merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.
Adapun puluhan warga itu merupakan WNI pelaku perjalanan dari sejumlah negara. Seperti Amerika Serikat, Kongo, Korea Selatan, Turki, Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan ada pula seorang orang WNA asal Nigeria.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 ini kemudian juga menerangkan kondisi mayoritas kasus Omicron tersebut dalam kondisi tidak bergejala atau OTG, sementara beberapa di antaranya mengalami gejala ringan seperti batuk.
Lebih lanjut, Nadia juga memastikan pemerintah akan memperketat screening pada pintu masuk negara baik darat, laut, dan udara seiring semakin meluasnya penyebaran varian Omicron.
Nadia juga mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan ke luar negeri. Ia juga mewanti-wanti kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan serta tidak ragu untuk mendapat vaksin Covid-19.
“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari Covid-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” ujar Nadia.
(*)
sumber: CNN Indonesia