DALAM upaya mencegah inflasi akibat kenaikan harga bahan kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar tradisional, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Kepulauan Riau (Kepri) kembali menggelar pasar murah. Pasar murah digelar di Terminal Sei Carang Bintan Centre selama dua hari, 19-20 November 2022.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan pasar murah merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan bila terjadi lonjakan harga bahan kebutuhan masyarakat.
Barang kebutuhan pokok dijual di pasar murah dengan harga murah seperti cabai rawit, telur ayam, bawang merah, beras medium, bawang putih, gula pasir, minyak goreng curah, daging beku, dan daging ayam.
“Kegiatan ini untuk membantu masyarakat kurang mampu agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sekaligus mencegah inflasi yang tinggi,” kata Ansar, di Tanjungpinang, Jumat (18/11/2022).
Kegiatan pasar murah tersebut didukung oleh Bank Indonesia, Pemko Tanjungpinang, Bulog, dan PT Pembangunan Kepri (BUMD Kepri).
Direktur PT Pembangunan Kepri, Azwardi, mengatakan pihaknya diajak Disperindag Kepri untuk menjadi peserta pasar murah. PT Pembangunan Kepri kemudian membeli cabai merah dari pertanian yang dikelola kelompok tani di Tanjung Batu, Kabupaten Karimun.
Harga cabai merah yang dijual PT Pembangunan Kepri di pasar murah hanya Rp 35.000 per kg, jauh lebih murah dibanding yang dijual di pasar tradisional maupun swalayan yang mencapai Rp 40.000 per kg.
Harga komoditas kebutuhan lainnya yang dijual perusahaan pelat merah itu juga lebih murah dibanding harga pasaran seperti bawang putih Rp 20.000 per kg, bawang india Rp 15.000 per kg, cabai kering Rp 22.000 per kg, kentang medan Rp 12.000 per kg, minyak parveen Rp 13.500 per liter, minyak curah Rp 12.000 per liter, gula pasir Rp 12.500 per kg, 30 butir telur Rp 54.000, dan 10 kg beras merek bakti Rp 54.000.
“Kegiatan ini rutin dilaksanakan Pemprov Kepri dengan melibatkan kami di berbagai kawasan,” katanya.
(*)
Sumber: Antara