SEPANJANG 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), menangani sebanyak 193 kejadian bencana alam, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mendominasi sebanyak 127 kejadian.
Demikian disampaikan Kepala BPBD Bintan, Ramlah, dikutip dari Antara, Sabtu (14/1/2023). “Kami telah merekapitulasi bencana yang terjadi selama tahun 2022. Karhutla terbanyak,” ujarnya.
Ramlah menyebutkan, selain karhutla, peristiwa bencana alam terbanyak kedua di Bintan tahun lalu, yakni angin puting beliung sebanyak 46 kali, kejadian kebakaran bangunan atau gedung 15 kali, 3 kejadian banjir dan longsor, serta 2 kejadian gelombang air pasang.
“Kejadian bencana alam terbanyak pada bulan Juli 2022, ada 51 kejadian,” ungkapnya.
Masih kata Ramlah, sepanjang 2022, BPBD melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik telah mendistribusikan bantuan logistik terhadap 44 korban dampak bencana alam.
Bantuan yang diberikan tergantung dari tingkat kerusakannya, berupa paket sembako, paket kebersihan, paket alat dapur, perlengkapan bayi, makanan tambahan gizi, selimut, hingga paket sandang.
Selain itu, pihaknya melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi juga telah melakukan perhitungan perkiraan nilai kerusakan dan kerugian setelah kebakaran banjir, angin puting beliung, angin kencang di sektor pemukiman selama tahun 2022.
“Realisasi anggaran dana bantuan sosial tidak terencana (BTR) tahun 2022 sebesar Rp54 juta. Total 30 orang yang mendapatkan dan mengajukan proposal bantuan itu,” ungkapnya.
Masyarakat diminta mewaspadai seluruh potensi bencana yang ada di Bintan. Masyarakat diminta mengenali ancamannya dan mengurangi risikonya.
Ia turut mengucapkan terima kasih atas kerja sama seluruh pihak selama tahun 2022. Baik dari segi sumber daya manusia, logistik, dan dukungan lainnya terkait penanganan bencana alam di Bintan.
“Ini bentuk usaha kita bersama dalam mewujudkan Bintan sebagai wilayah tangguh bencana,” kata Ramlah.
(*/pir)