SEKRETARIS Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, mengungkapkan, menjelang memasuki bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota (Pemko) Batam mewaspadai kenaikan harga beras.
Dia mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya inflasi pada komoditas bahan pangan, pihaknya terus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kebijakan, terutama dengan Asosiasi Distributor Bahan Pokok Batam.
“Saat ini kita mewaspadai gambaran dari kenaikan harga beras, meski di Batam belum mengalami kenaikan,” ujar Jefridin yang juga Ketua Harian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, dikutip dari Antara, Kamis (9/2/2023).
“Beras kalau sudah naik, bisa sampai Rp 3 ribu per kilogram-nya yang pasti akan berpengaruh pada inflasi kita. Sehingga stok ketersediaan beras Batam sangat penting perlu kita antisipasi,” sambungnya.
Ia menjelaskan Pemko Batam juga telah melakukan berbagai upaya untuk menekan inflasi, salah satunya dengan melaksanakan sembako murah bagi seluruh masyarakat.
“Di awal tahun 2023 Disperindag Batam merencanakan – sesuai kebijakan pak Wali Kota – yaitu sembako murah yang didanai dari APBD. Sebanyak 96 ribu paket akan kita distribusikan pada masyarakat Batam pada tanggal 6 Maret nanti dan saat ini tengah proses pengadaan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam Aguskadaryanto menyampaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam pada bulan Januari 2023 menunjukkan deflasi sebesar 0,26 persen, dengan tingkat inflasi tahun ke tahun Januari 2023 terhadap Januari 2022 sebesar 4,90 persen.
“Bila melihat kelompok yang andil menyebabkan inflasi tertinggi ialah angkutan udara, kemudian disusul bayam dan kangkung. Terlihat sederhana tapi mampu menyebabkan inflasi,” ujarnya.
Dengan begitu BPS Kota Batam memaparkan data tersebut juga sebagai bahan acuan bagi Pemkot Batam agar dapat mengambil kebijakan dalam pengendalian inflasi, terutama menjelang puasa dan hari raya.
(*/ade)