KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan guna mencegah penyakit diabetes melitus (DM) pada anak, pihaknya akan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mendapatkan data yang akurat pada tahun 2023.
“Berdasarkan data sepanjang tahun 2022 sebanyak 161 kasus diabetes pada anak terjadi di Kota Batam. Yang tahun 2023 belum keluar, kemungkinan akhir Februari,” kata Didi, dikutip dari Antara, Selasa (13/2/2023).
Lebih lanjut, Didi menjelaskan penyakit diabetes adalah suatu penyakit jangka panjang yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin bagi tubuh. Penyakit tersebut muncul karena beberapa faktor salah satunya pola gaya hidup dan keturunan.
“Gambaran umumnya begini dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat setiap anak yang diabetes dilaporkan setiap tahun melonjak dari 0,028 per 100 ribu di 2010, menjadi 2 per 100 ribu per 2023. Artinya tidak terlalu banyak,” ujar dia.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Kota Batam akan melakukan pengecekan pada anak-anak yang masih sekolah agar menemukan secara cepat gejala yang telah dialami.
“Jadi nanti tidak dalam kondisi berat baru ketahuan,” kata dia.
Didi menyebutkan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kasus diabetes bisa terjadi yaitu faktor genetik, geografi, usia, hingga mengkonsumsi susu sapi bagi usia yang terlalu dini.
“Penyebab diabetes tersebut disebabkan karena ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi cukup insulin sehingga glukosa darah tidak dapat masuk ke sel,” kata Didi.
Kata Didi, terkait gejala diabetes yaitu sering buang air kecil tiap malam, sering haus, sering merasa lapar, berat badan turun meski pola makan tetap sama, hingga pandangan kabur.
“Gejala itu bisa terjadi tiba-tiba. Jadi jaga pola makan dan olahraga teratur. Merawat kaki dan memeriksa mata secara berkala untuk mencegah komplikasi,” tutup Didi.
(*/ade)