PEMERINTAH Kota (Pemko) Batam, melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 50 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) rintisan. Pelatihan untuk meningkatkan daya saing UMKM di Batam.
Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan (Entrepreneurship) Angkatan 4 yang dilaksanakan selama 2 hari di Pacific Palace Hotel tersebut membahas tentang strategi kewirausahaan, branding , dan promosi produk UMKM.
“Materi akan dibawakan oleh akademisi dan praktisi dari Kota Batam. Berisi tentang ilmu, strategi wirausaha, branding , dan promosi, untuk menciptakan wirausaha muda yang handal dan berdaya saing,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Hendri Arulan, Jumat (23/6/2023).
Ia menyampaikan tujuan kegiatan tersebut agar para pelaku usaha yang baru memulai dapat meningkatkan keterampilannya untuk memajukan usaha mikro dan UMKM.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, mengajak para pelaku UMKM menyiapkan berbagai kuliner dan oleh-oleh khas Batam dalam upaya menarik wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara saat berkunjung ke kota tersebut.
“Tidak hanya enak, tapi usahakan juga menarik dari segi kemasan dan kebersihan, serta memiliki daya tarik bagi wisatawan. Cara memasarkannya juga bisa dilakukan secara online . Ini harapan Pak Wali, bagaimana masyarakat Batam bisa merasakan manfaat dari apa yang sudah dibangun,” katanya.
Dengan itu, ia berharap melalui hal tersebut, masyarakat juga dapat merasakan manfaat dari pembangunan besar-besaran yang dilakukan Pemko Batam.
“Ked epan, melalui kegiatan ini, kami berharap dapat melahirkan orang-orang yang dapat merasakan manfaat dari pembangunan. Tujuannya agar investor dan wisatawan merasa betah dan nyaman di Batam, maka untuk menjadi kota baru kita benahi infrastrukturnya,” ujarnya.
Sebelumnya, sekitar 80 hingga 100 produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dipamerkan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu ( PLUT ) di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Kepala PLUT Kota Batam, Arfie Eranov, mengatakan, produk yang dipamerkan mulai dari produk makanan, produk kerajinan, hingga fashion .
“Produk makanan ada, kerajinan tangan ada, fashion pakaian juga ada, jadi merata sesuai kapasitas tempat dan rak lemari pajangan . Jadi semua komposisinya sama,” katanya.
(*/ade)