DI era digital ini, interaksi dan koneksi antar individu semakin mudah. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat bahaya tersembunyi yang perlu diwaspadai, yaitu gaslighting.
Oleh : Adam Zulfikar
ISTILAH ini mungkin masih asing bagi sebagian orang, namun perlu diketahui bahwa gaslighting merupakan bentuk manipulasi psikologis yang dapat memberikan dampak serius bagi korbannya, baik dalam dunia nyata maupun di ranah digital.
Apa itu Gaslighting?
Gaslighting adalah bentuk penipuan psikologis di mana pelaku berusaha untuk membuat korbannya meragukan realitas mereka sendiri. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
- Membantah atau memutarbalikkan fakta: Pelaku akan menyangkal apa yang telah mereka katakan atau lakukan, bahkan ketika korban memiliki bukti yang jelas.
- Meremehkan perasaan korban: Pelaku akan membuat korban merasa seperti mereka terlalu sensitif atau berlebihan.
- Menyalahkan korban: Pelaku akan menyalahkan korban atas masalah yang mereka ciptakan sendiri.
- Mengisolasi korban: Pelaku akan mencoba memisahkan korban dari teman dan keluarga mereka.
Tujuan gaslighting adalah untuk mendapatkan kontrol dan kekuasaan atas korban. Pelaku biasanya adalah orang yang dekat dengan korban, seperti pasangan, teman, atau anggota keluarga.
Asal Usul Istilah Gaslighting
Istilah “gaslighting” berasal dari sebuah drama panggung tahun 1938 berjudul “Gas Light” karya Patrick Hamilton. Dalam drama tersebut, seorang suami memanipulasi istrinya agar percaya bahwa dia gila dengan memadamkan dan menyalakan lampu gas di rumah mereka, membuat istrinya meragukan kewarasannya sendiri.
Istilah ini kemudian diadopsi oleh psikolog untuk menggambarkan bentuk manipulasi psikologis yang serupa, di mana pelaku berusaha untuk membuat korbannya meragukan realitas mereka sendiri.
Contoh Nyata Gaslighting
- Pasangan yang selalu menyangkal pernah mengatakan hal-hal menyakitkan, meskipun Anda memiliki bukti seperti pesan teks atau rekaman suara.
- Bos yang selalu menyalahkan Anda atas kesalahan tim, meskipun Anda telah bekerja keras dan menyelesaikan tugas dengan tepat.
- Teman yang selalu membuat Anda merasa tidak berharga dan meragukan kemampuan Anda.
Dampak Gaslighting pada Korban
Gaslighting dapat memberikan dampak yang serius bagi kesehatan mental korban, seperti:
- Kecemasan dan depresi
- Penurunan harga diri
- Kebingungan dan disorientasi
- Trauma dan post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Kesulitan dalam menjalin hubungan
Kasus Gaslighting di Era Digital
Di era digital, gaslighting dapat terjadi dengan berbagai cara, seperti:
- Stalking dan cyberbullying di media sosial
- Penyebaran informasi yang salah dan fitnah online
- Pelecehan seksual dan eksploitasi online
Tips Melindungi Diri dari Gaslighting
- Kenali tanda-tanda gaslighting.
- Percayalah pada intuisi Anda.
- Kumpulkan bukti.
- Bicaralah dengan orang yang Anda percayai.
- Cari bantuan profesional.
Sumber Informasi: