- Nama : Gasing
- Wilayah persebaran : Natuna, Anambas, Lingga, Karimun, Bintan dan Batam
- Bahan : Kayu stigi, Asam, Tempinis, Merbau, Melawis, Mengaris
GASING, permainan tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu, merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh masyarakat Melayu Kepulauan Riau.
Permainan ini melibatkan sebuah benda berbentuk bulat yang diputar dengan menggunakan tali. Namun, seiring perkembangan zaman, permainan gasing mulai tergeser oleh permainan modern dan perlahan mulai dilupakan oleh generasi muda.
Sejarah dan Jenis Gasing
ASAL usul gasing di Kepulauan Riau masih menjadi perdebatan. Ada yang berpendapat bahwa gasing terinspirasi dari buah perepat yang bentuknya bulat pipih dan mudah diputar.
Namun, yang pasti permainan ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Melayu sejak lama.
Di Kepulauan Riau, terdapat beberapa jenis gasing dengan bentuk dan cara memainkannya yang berbeda-beda, di antaranya:
Gasing Paras Gantang: Bentuknya silinder dengan bagian atas dan bawah yang sama besar. Biasanya digunakan untuk permainan yang lebih kompetitif.
Gasing Cantong (Jantung): Bentuknya lebih tinggi dengan bagian bawah yang meruncing seperti jantung pisang. Umumnya dimainkan oleh anak-anak.
Gasing Berembang: Jenis gasing yang memiliki bentuk unik dan cara bermain yang khas.
Jenis Kayu untuk Membuat Gasing
PEMILIHAN jenis kayu untuk membuat gasing sangatlah penting karena akan mempengaruhi kualitas dan performa gasing itu sendiri. Kayu yang baik untuk gasing adalah kayu yang keras, padat, dan memiliki serat yang lurus. Berikut adalah beberapa jenis kayu yang umum digunakan untuk membuat gasing:
- Kayu Stigi: Merupakan pilihan utama karena memiliki tekstur yang keras dan padat, serta tahan terhadap benturan. Sayangnya, kayu stigi semakin sulit ditemukan.
- Kayu Asam: Sering dijadikan alternatif karena mudah didapat dan memiliki sifat yang cukup keras.
- Kayu Tempinis: Juga dikenal sebagai kayu saga, merupakan jenis kayu keras yang sering digunakan dalam pembuatan gasing.
- Kayu Merbau: Umumnya digunakan untuk membuat gasing jantung di daerah Kelantan.
- Kayu Melawis (Ramin): Sering digunakan di daerah lain selain Kelantan untuk membuat gasing jantung.
- Kayu Mengaris: Juga menjadi pilihan populer untuk pembuatan gasing.
Mengapa kayu-kayu tersebut dipilih?
- Keras dan Padat: Sifat kayu yang keras dan padat membuat gasing lebih tahan lama dan tidak mudah pecah saat diputar dengan kecepatan tinggi.
- Serat Lurus: Serat kayu yang lurus akan membuat gasing memiliki keseimbangan yang baik dan lebih mudah diputar.
- Berat Jenis: Kayu dengan berat jenis yang sesuai akan menghasilkan gasing dengan putaran yang stabil.
Cara Bermain Gasing
CARA bermain gasing cukup sederhana. Pemain melilitkan tali pada gasing, kemudian menarik tali dengan cepat sehingga gasing berputar. Tujuan permainan adalah membuat gasing berputar selama mungkin.
Terdapat beberapa teknik dalam memainkan gasing, seperti teknik memukul, menendang, dan menjaga keseimbangan gasing agar tetap berputar.
Manfaat Bermain Gasing
SELAIN sebagai hiburan, bermain gasing juga memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Melatih motorik halus: Gerakan tangan dan jari yang digunakan untuk melilitkan tali pada gasing dapat melatih motorik halus anak.
- Meningkatkan koordinasi: Permainan gasing membutuhkan koordinasi antara mata, tangan, dan kaki untuk membuat gasing berputar dengan baik.
- Menumbuhkan rasa kompetitif: Permainan gasing yang bersifat kompetitif dapat menumbuhkan semangat juang dan sportivitas pada anak.Melestarikan budaya: Dengan bermain gasing, kita turut serta melestarikan warisan budaya bangsa.
Upaya Pelestarian
UNTUK melestarikan permainan gasing, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengenalkan gasing kepada generasi muda: Melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau komunitas.
- Menyelenggarakan lomba gasing: Untuk menarik minat masyarakat, terutama generasi muda.
- Membuat kerajinan tangan berbahan dasar gasing: Sebagai souvenir atau hiasan.
- Mendokumentasikan permainan gasing: Melalui video atau tulisan.
(sus/ham)