TIM Bulutangkis Indonesia kembali gagal melangkah ke partai puncak dikejuaraan dunai Bulutangkis beregu, Sudirman Cup 2025.
Perjuangan para pemain Bulutangkis kita berakhir di babak semifinal setelah menderita kekalahan 2-3 dari Korea Selatan pada Sabtu (3/5/2025) malam.
Secara total, Indonesia dan Korea Selatan berduel selama enam jam pada semifinal Sudirman Cup 2025 yang digelar di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China.
Pada laga pertama, ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mengakui keunggulan juara dunia Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.
Indonesia membukan asa, usai kemenangan pertama Merah Putih datang lewat pemain berusia 19 tahun Alwi Farhan yang menang atas Cho Geonyeop. Skor Indonesia Korea, 1-1.
Dipartai ketiga, tunggal putri, Putri Kusuma Wardani memberikan perlawanan berani saat menghadapi An Se-young tetapi tetap kalah dari ratu bulu tangkis dunia tersebut.
Korea Selatan kembali memimpin dengan skor 2-1 atas Indonesia.
Selanjutnya di partai keempat, pasangan ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana memperpanjang nafas kontingen Merah Putih dalam kemenangan menegangkan 21-18, 13-21, 25-23 kontra salahsatu pasangan ganda terkuat dunia, Kim Won-ho/Seo Seung-jae.
Kim Won-ho merupakan pemenang medali perak Olimpiade Paris 2024 kala berduet dengan Jeong Na-eun sementara Seo Seung-jae menjadi juara dunia saat berduet dengan Kang Min-hyuk.
Berkat hasil tersebut, skor pun sama kuat 2-2.
Laga penentuan diganda putri, mempertemukan pasangan dadakan Amallia Cahaya Pratiwi/Siti Fadia Silva Ramadhanti menghadapi duet gaek Baek Ha-na/Lee So-hee.
Siti Fadia biasanya tampil bareng Lanny Tria Mayasari sedangkan Tiwi dengan Febriana Dwipuji Kusuma.
Tiwi/Fadia berjuang keras di lapangan dan bisa memaksakan rubber game tetapi mereka harus menerima kekalahan 10-21, 21-18, 15-21 dalam laga yang berlangsung satu setengah jam.
Dengan kegagalan ini, tim Bulutangkis Indonesia pun menambah catatan panjangnya, belum berhasil menapaki kembali ke final Piala Sudirman setelah terakhir kali mencatatkan prestasi tersebut di turnamen edisi 2007 yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia.
Selain itu menambah penantian panjang untuk kembali meraih piala, setelah merasakan sekali gelar juara pada turnamen ini, pada edisi perdana kujuaraan pada tahun 1989 yang digelar di Jakarta. (*)