PEMERINTAH Kabupaten Bintan mengumumkan status siaga darurat bencana yang berlaku mulai 17 Desember 2025 hingga 15 Januari 2026. Penetapan ini dilakukan setelah rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka Operasi Lilin Seligi 2025.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai respons terhadap informasi dari BMKG mengenai potensi banjir rob, angin kencang, dan gelombang tinggi yang sering terjadi selama musim hujan dan iklim utara di akhir tahun.
“Kami sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan mitigasi untuk menghadapi banjir rob, terutama di daerah pesisir,” ungkap Roby di Bintan pada Sabtu (20/12/2025) kemarin.
Pemkab Bintan bersama Forkopimda juga telah melakukan pemetaan lokasi perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti di kawasan wisata Lagoi dan Pantai Trikora. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dini, dengan menyiagakan petugas gabungan di lokasi-lokasi tersebut untuk menjaga keamanan dan melakukan respons cepat.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Bintan, AKBP Yunita Stevani, menyatakan bahwa Operasi Lilin Seligi 2025 akan berlangsung selama 14 hari, dari 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang merayakan hari besar tersebut.
Polres Bintan menyiapkan 455 personel gabungan serta mendirikan tujuh pos pengamanan di lokasi strategis, antara lain di Pelabuhan ASDP, Pelabuhan Bulang Linggi, Simpang Lagoi, Km 16 Toapaya, Pantai Trikora, Kijang Kota, dan Pulau Tambelan.
“Sasaran utama dari operasi ini adalah untuk mengamankan jamaah yang melakukan ibadah Natal serta mendukung aktivitas rekreasi dan perayaan Tahun Baru,” pungkas AKBP Stevani.
(nes)


