PIHAK Kementerian Agama (Kemenag) kota Batam mencatat ada sekitar 17.500 warga di kota ini yang terdaftar dalam daftar tunggu untuk berangkat haji.
Menurut Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Batam, Syahbudi, untuk tahun 2025, Batam diberikan kuota keberangkatan sebanyak 721 jemaah. Dari total kuota provinsi Kepri yang mencapai 1.291 orang, lebih dari setengahnya, yaitu sekitar 55 persen, berasal dari Batam.
Meskipun jumlah kuota ini terlihat stabil dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Batam memberangkatkan sekitar 700 jemaah, tantangan tetap ada mengingat tingginya angka antrian.
Syahbudi menjelaskan bahwa kuota haji bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Saat ini, Kemenag Batam sedang memproses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap kedua untuk jemaah tahun 1446 H/2025 M. Pelunasan ini dibuka sejak 24 Maret dan akan berakhir pada 17 April 2025, dengan waktu pelayanan setiap hari kerja dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.
Dalam tahap ini, pelunasan diperuntukkan bagi beberapa kategori, termasuk jemaah yang gagal pada tahap pertama, pendamping lansia, penyandang disabilitas, serta jemaah cadangan.
Total ada 293 calon haji yang harus melunasi biaya, dan hingga 9 April, 129 orang sudah menyelesaikan proses tersebut. Kemenag Batam kini menunggu 164 orang lainnya untuk melunasi.
Syahbudi menekankan pentingnya proses kesehatan dan pelaporan sebelum pelunasan, terutama bagi jemaah cadangan. Ia mengingatkan bahwa bukti pembayaran harus segera diserahkan ke Kemenag Batam setelah pelunasan.
(sus)