SULITNYA transportasi laut kembali menjadi masalah siswa SMA di Pulau Numbing, pada tahun ajaran baru 2022 ini. Banyak wali murid mengeluh akibat minimnya transportasi laut di Bintan Pesisir.
Kondisi ini mengakibatkan sejumlah siswa harus menunggu berjam-jam di dermaga, untuk menumpang berangkat ke sekolah.
Banyak dari siswa harus terlambat ke sekolah, jika kondisi ini terus terjadi beberapa wali murid mengaku akan menyerah dan mengundurkan diri dari sekolah.
Kepala Komite SMAN 1 Bintan Pesisir Muhammad Guntur mengungkapkan, banyak wali murid mengeluh karena anak-anak mereka sering terlambat akibat kurangnya transportasi laut.
Menurutnya, warga Pulau Numbing yang rata-rata memiliki mata pencarian sebagai nelayan dan penghasilan yang tidak tetap.
Banyak yang tidak bisa mengeluarkam biaya untuk menyewa ojek.
“Tentu sulit untuk mengeluarkan biaya besar untuk menyewa ojek di darat dan transportasi armada kapal, apalagi penghasilan warga nelayan ditengah cuaca ekstrem gini tak tetap,” terangnya.
Menurutnya juga ada yang sudah melapor ke Kepala Dusun atas keluhan ini, para wali murid mengaku jika begini terus kondisinya bisa-bisa menyerah dan mengundurkan diri dari sekolah.
“Keluhan transportasi siswa ini telah diajukan sejak lama ke Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, namun sampai saat ini belum ditindaklanjuti,” tambahnya.
Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, punya solusi karena menurutnya tak tau mau mengadu kemana lagi. “Saya akan sangat kecewa kalau sampai-sampai mereka putus sekolah,” tutupnya.
(*)
Sumber : bentan.co.id