KEDUTAAN Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) meresmikan Pusat Pelatihan Maritim “Anambas” Bakamla RI di Batam. Peresmian dilakukan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Michael F. Kleine bersama Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) Laksdya TNI Irvansyah.
Peresmian Pusat Pelatihan ini dilakukan setelah ada penandatanganan Rencana Kerja Bilateral Keamanan Maritim pada 8 November 2023, yang bertujuan mengarahkan bantuan pengembangan kapasitas INL untuk lebih meningkatkan kesadaran domain maritim dan penegakan hukum di laut Indonesia.
“Ini menandai pencapaian penting dalam kerja sama maritim Amerika Serikat dan Indonesia. Dalam kurun waktu empat tahun sejak peletakan batu pertama, pusat pelatihan yang baru ini akan meningkatkan kemampuan maritim Indonesia serta memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin dalam melawan kejahatan di tingkat domestik dan transnasional,” ungkap KUAI Kleine.
Sedangkan Irvansyah menilai Pusat Pelatihan Maritim “Anambas” di Batam tidak hanya sebagai tempat pelatihan bagi para pelaut, namun juga sebagai sarana untuk mendorong kemajuan serta keamanan laut demi masa depan yang aman dan sejahtera.
Dibiayai oleh Bureau of International Narcotics and Law Enforcement (INL) Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, pembangunan Pusat Pelatihan Maritim senilai USD 1,5 juta (Rp23 miliar) ini menandai penyelesaian tahap kedua kerja sama di Batam. Pusat pelatihan komprehensif ini mencakup enam ruang kelas, ruang konferensi, dan kantor.
Sebelumnya, pembangunan tahap pertama selesai pada Juni 2022, dengan alokasi dana lebih dari USD 700 ribu (Rp11 miliar) untuk fasilitas ruang makan, serta barak laki-laki dan perempuan yang dapat menampung hingga 50 orang siswa dan 12 orang instruktur. Tahap pertama ini dibiayai oleh US Indo-Pacific Command’s Joint Interagency Task Force West. Kedua tahap proyek ini mendapat dukungan dari US Coast Guard (USCG) dan US Naval Facilities Engineering Command.
Tidak lama setelah dibuka, kelas perdana adalah Pelatihan Instruktur Operator Kapal Kecil (Small Boat Operator Instructor) digelar selama dua minggu dengan jumlah siswa 16 orang dari Bakamla RI. Pelatihan ini turut menghadirkan fasilitator dari USCG dan bertujuan untuk mempersiapkan instruktur Bakamla RI dalam melatih para personel Bakamla RI di masa depan. Peningkatan keterampilan ini, diharapkan bisa mengembangkan kemampuan Indonesia dalam menjamin keselamatan dan keamanan di perairan Nusantara.
(ham)