DIMOMEN peringatan Hari Bakti yang ke-54, BP Batam sepertinya mendapatkan kado istimewa, dengan capain kinerja investasi yang signifikan di Triwulan III tahun 2025 ini.
Hingga triwulan III tahun 2025, realisasi invesatsi di Kota Batam mencapai Rp33,66 triliun, atau 91 persen dari target tahunan sebesar Rp36,9 triliun baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).
Angka tersebut naik 74,94 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp19,24 triliun.
Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), PMDN mencatat lonjakan tertinggi dari Rp5,99 triliun menjadi Rp14,85 triliun, tumbuh 147,85 persen secara tahunan. Sementara PMA meningkat dari Rp13,25 triliun menjadi Rp18,81 triliun, atau naik 41,97 persen.
Peningkatan tersebut menunjukkan momentum investasi yang solid, dengan pertumbuhan quarter-to-quarter mencapai 61,99 persen dan year-on-year sebesar 123,3 persen.
Kepala Biro Umum BP Batam, Mohamad Taofan, mengatakan, capaian ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan kebijakan investasi di Batam.
“Realisasi yang hampir menyentuh target hanya dalam sembilan bulan ini membuktikan bahwa kebijakan reformasi layanan investasi yang kami jalankan mulai memberikan hasil nyata. Baik investor dalam negeri maupun asing melihat Batam sebagai lokasi yang kompetitif dan stabil,” jelas Taofan, Selasa (28/10/2025).
Pertumbuhan signifikan dari PMDN menandakan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha lokal terhadap tata kelola dan infrastruktur kawasan industri yang terus diperkuat BP Batam.
“PMDN menjadi penggerak utama pertumbuhan investasi tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha nasional semakin yakin berinvestasi di Batam, terutama setelah berbagai penyederhanaan perizinan dan peningkatan kepastian hukum diimplementasikan,” tambahnya.
Selain itu, kontribusi PMA yang tetap dominan, terutama dari Singapura sebagai mitra strategis utama, menunjukkan posisi Batam yang kuat sebagai gerbang investasi kawasan.
BP Batam menyebut, capaian ini merupakan hasil kombinasi antara strategi promosi investasi yang agresif dan pendekatan bottom-up dalam menghimpun data realisasi.
“Kami terus menjaga momentum ini hingga akhir tahun agar target Rp36,9 triliun dapat terlampaui. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk menjaga iklim investasi tetap sehat,” pungkas Taofan. (*)


