BANYAK warga Batam yang mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi pada Kamis (24/3) siang kemarin. Mati listrik terjadi berjam-jam dan bahkan ada yang sampai dua kali terjadi. Hal tersebut membuat gelisah, karena banyak aktivitas yang terganggu.
Menanggapi banyaknya keluhan tersebut, pihak Bright PLN meminta maaf sebesar-besarnya kepada warga Batam.
“PLN Batam memohon maaf atas pemadaman yang terjadi siang hari ini. Kondisi cuaca yang panas terik memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kenaikan beban puncak,” kata Vice Presiden of Public Relation Bright PLN Batam, Bukti Panggabean, Kamis (24/3) malam.
Menurut Bukti, dalam dua minggu terakhir ini, tren beban puncak berada pada angka 492 megawatt (MW), bahkan hari ini saja beban puncak naik hingga 519 MW.
“Kami selalu berupaya meminimalisir terjadinya pemadaman listrik di Batam. Hari ini seluruh pembangkit yang tersedia telah dioperasikan, termasuk pembangkit listrik tenaga minyak dan gas (PLTMG) Baloi yang masih baru dan dalam tahap percobaan,” katanya lagi.
Permasalahan sebenarnya, bukan hanya terkait beban puncak yang tinggi, tapi terjadi karena saat beroperasi, pembangkit Dalle Energy Batam (DEB) dan PLTMG Baloi, keluar dari sistem akibat gangguan sementara.
“Inilah yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik pada sebagian wilayah Batam,” ungkap Bukti.
Untuk saat ini, gangguan trip pada pembangkit DEB sudah teratasi. Sehingga pembangkit tersebut sudah masuk ke sistem dan membantu proses normalisasi. “Sementara itu, PLTMG Baloi sedang dalam tahap restart, sehingga diharapkan dalam waktu dekat ini, segera sinkron untuk kembali mendukung sistem kelistrikan Batam,” tuturnya.
“Bersama dengan ini kami menghimbau dan mohon bantuan kepada pelanggan yang kondisi listriknya tidak padam untuk menggunakan listrik dengan bijak sesuai kebutuhannya sehingga dapat membantu system kelistrikan,” harap Bukti (leo).