RUMAH Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Engku Haji Daud (EHD) Tanjung Uban, Bintan, saat ini tengah menangani belasan pelajar di Kabupaten Bintan yang terindikasi memiliki kecenderungan berperilaku seks menyimpang atau LGBT.
Melansir Batampos.co.id, Direktur RSJKO EHD, dr Asep Guntur Sapari, mengatakan seluruh pelajar tersebut sudah menunjukkan perkembangan positif setelah menjalani program terapi dan bimbingan psikologis.
Namun, menurut Asep, pengawasan tetap dilakukan agar mereka tidak kembali mengalami kondisi serupa.
“Meski sudah sembuh, tetap perlu pengawasan terus-menerus karena kemungkinan kambuh masih ada,” ujar dr Asep, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, pihak rumah sakit memberikan treatment dan konseling intensif agar para pelajar bisa kembali beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan menjalani kehidupan normal.
Namun, ia menegaskan pentingnya peran aktif orangtua dan sekolah untuk terus memantau kondisi mental anak-anak.
“Jangan karena alasan sibuk lalu anak terlepas dari perhatian dan terkena pengaruh negatif,” pesannya.
Asep menjelaskan, faktor penyebab munculnya perilaku LGBT sangat beragam, mulai dari pengaruh lingkungan, media sosial, hingga faktor psikologis dan keluarga.
“Ada juga dari keluarga ekonomi mampu, jadi bukan hanya karena faktor ekonomi. Pengaruh teknologi juga besar, karena konten-konten LGBT mudah diakses,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihak RSJKO siap membantu orangtua yang ingin berkonsultasi jika mendapati perubahan perilaku anak. Penanganan dilakukan melalui konseling berkala, baik secara psikologis maupun medis.
“Pengobatan tidak bisa sekali. Butuh proses dan pendampingan beberapa kali karena sudah masuk ke daya pikir,” tutupnya.
(*/Batampos)


