KENAIKAN harga Crude Palm Oil (CPO) internasional ditengarai menjadi penyebab tingginya harga minyak goreng lokal.
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri memprediksi kenaikan harga minyak goreng saat ini, tidak akan berlangsung lama.
Sebabnya, karena meskipun harga CPO internasional meningkat, tapi jika pasokan bahan baku masih stabil, maka harga pun akan berangsur-angsur kembali turun.
“Kenaikan harga minyak goreng tidak akan lama. Karena bahan bakunya masih tersedia di pasaran, ” kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Musni Hardi, Selasa (15/11).
Musni mengatakan bahwa minyak goreng memang memiliki andil besar pada peningkatan inflasi bulan lalu, tapi hal tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Kepri.
“BI akan selalu mengambil langkah penting untuk menjaga stabilitas inflasi di pasaran,” jelasnya.
Sebagai negara penghasil CPO terbesar di dunia, tapi produsen minyak goreng lokal belum terintegrasi dengan produse CPO.
Sehingga, para produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yaitu harga lelang KPBN Dumai yang juga terkorelasi dengan harga pasar internasional.
Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan harga internasional.
*(rky/GoWestId)