KEPALA Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK, Irfan Syakir Widyasa, menjadi pembicara dalam sesi Industry Suppliers Networking Session di Medical Fair Asia 2024 & Medical Manufacturing Asia yang berlangsung pada 12 September 2024 di Marina Bay Sands, Singapura.
Acara ini diselenggarakan oleh Medical Fair Asia (MFA) bekerja sama dengan Economic Development Board of Singapore (EDB), dengan tema “Navigating the MedTech and Healthcare Landscape: Regional Insight” dan “Driving Growth: Optimising Supply Chain For The Southeast Asian Healthcare Markets”. Kehadiran BP Batam diharapkan menjadi magnet bagi 1000 perusahaan dari 62 negara serta lebih dari 14.000 pengunjung yang mencari akses ke teknologi medis terbaru dan sistem rekayasa medtech.
Menurut Irfan Syakir Widyasa, BP Batam berhasil mendorong Pemerintah Pusat untuk meratifikasi peraturan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam pada Mei 2024.
KEK ini meliputi dua kawasan, Sekupang seluas 23,10 Ha untuk Wisata Kesehatan Terpadu dan Nongsa seluas 24,08 Ha untuk area Pariwisata, dengan total luas 47,17 Ha. KEK ini ditargetkan menarik investasi sebesar Rp 6,91 triliun hingga 2032 dan menyerap tenaga kerja hingga 105.406 orang selama 80 tahun. Investasi utama berasal dari Apollo Hospitals India dan Mayapada Group untuk pembangunan Rumah Sakit Internasional.
Irfan Syakir berharap acara semacam ini dapat menjadi forum rutin untuk memperbarui informasi terkait perkembangan industri medis dan teknologi. “Kegiatan ini memungkinkan kami di BP Batam untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai alat kesehatan dan teknologi yang dapat diterapkan pada KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam,” tambahnya.
Medical Fair Asia 2024 dibuka secara resmi oleh Wakil Perdana Menteri Singapura dan Menteri Perdagangan dan Industri, Tuan Gan Kim Young, serta Direktur Pelaksana Operasi Messe Dusseldorf, Mr. Marius Berlemann, dan turut dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, H.E. Suryo Pratomo.
(*)