Ini Batam
BP Batam Tangani Serius Kegiatan Ilegal di Waduk-Waduk Batam

DIREKTORAT Pengamanan Aset (Ditpam) BP Batam terus melaksanakan program “One Day One Target” yang dimulai sejak tahun 2018 lalu. Fokus dari Ditpam dalam program ini yakni menjaga waduk-waduk yang menjadi sumber air bersih utama warga Batam.
Selama Februari 2023, sejumlah kegiatan penting untuk mengamankan aset BP Batam pun telah dilaksanakan, mulai dari kegiatan penertiban hingga pengamanan daerah tangkapan air di areal Waduk Duriangkang dan Tembesi.
Kepala Subdit Pengamanan Aset dan Objek Vital Ditpam BP Batam, AKBP S.A. Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya memberikan atensi serius terhadap kegiatan ilegal yang memberikan pengaruh buruk terhadap wilayah tangkapan air di dua Dam tersebut, seperti pembalakan liar, gubuk-gubuk liar serta sisa pondok dan tanam tumbuh yang berada di areal tersebut.
“Kita terus melakukan pembersihan dan sosialisasi kepada pelaku atau oknum yang melakukan kegiatan ilegal tersebut. Yang jelas, kegiatan rutin dan penertiban terus berjalan,” ujarnya, Selasa (14/3/2023).
“Kami juga telah menggelar sosialisasi dan melakukan kegiatan pendataan aset serta mendistribusikan surat penertiban terhadap keramba jaring apung,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Waduk Duriangkang merupakan waduk terbesar di Batam, dengan luas muka air normal 2.340 hektare dan luas daerah tangkapan air 79 kilometer persegi.
Waduk Duriangkang memiliki kapasitas air 107 juta meter kubik, dengan suplai air bersih hingga 3 ribu liter per detik (lpd).
Sedangkan Waduk Tembesi dirancang untuk mampu menampung air baku hingga 56 juta meter kubik dan memproduksi 600 liter (lpd).
Sementara itu Kepala BP Batam, Muhammad Rudi meminta agar Waduk Duriangkang dan Tembesi tetap terjaga kebersihannya.
“Daerah tangkapan air khususnya Duriangkang dan Tembesi harus bebas dan bersih dari kegiatan pembangunan ilegal. Karena ini menjadi sumber utama air bagi masyarakat Batam,” tegasnya.
Rudi pun mengajak masyarakat untuk bersama untuk bisa menjaga kelestarian dan kebersihan waduk yang ada.
Ia juga menitip pesan agar warga menegur dan melaporkan apabila melihat ada yang menebang pohon di kawasan hutan lindung
“Hutan yang ada jangan diganggu. DAM harus kita jaga dan kita bersihkan,” harapnya (leo).