Hubungi kami di

Catatan Netizen

Catatan Kecil dari Bumi Celebes

Terbit

|

Wajik khas Sulawesi, foto : © Imbalo Iman Sakti

Oleh : Imbalo Iman Sakti

ITU Sulawesi, dahulu pernah dikenal sebagai Celebes, adalah sebuah pulau di Indonesia. Sulawesi merupakan salah satu dari empat Kepulauan Sunda Besar dan merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia.

Hampir sebulan kami mengelilingi pulau para Daeng Andi itu, mulai dari Makassar hingga ke Manado dengan rekan rekan dari Semenanjung Malaya ; Mohammad Azman Merican dan lima sahabat lainnya. Kami bekpekeran.

Nah ini penganan yang kami temui di tengah jalan dalam perjalanan. Begini kisahnya.

Wajik Kaloko, Penganan Khas Bugis dari Kelapa Kopyor

“Dari Watampone Bone ke Makassar kita lewat Bantimurung ya”, ujarku pada Hatta, orang Selayar supir yang membawa kami dengan Avanza, selama di Sulawesi.

Tiba di Kariango, ada dua persimpangan jalan. Satu menuju Sinjai yang satu lagi ke Maros. Kami melalui trans Bone Maros.

“Di sini, di depan gua ada jual pisang enak sekali bapak”, kata Hatta. “Tak ada jual di tempat lain”, tambahnya lagi.

BACA JUGA :  NEGARA ISLAM DAHULU DAN KERAJAAN ARAB KINI (1)

“Pisang apa pulak itu?” pikirku. Rupanya sejenis pisang Barangan kalau di Batam.

“Di tempat kami, banyak ini”, ujarku.
“Yang kulitnya banyak bintik hitamnya lebih wangi lagi”, ujar Jasni pria asal Malaysia itu menimpali. Pisang jenis itupun banyak ditanam di semenanjung Malaya.

Melalui celah dua kaki gunung, salah satunya kaki gunung Bawakaraeng, jalanan menyempit. Matahari tak terlihat langsung. Lebatnya hutan perawan Sulawesi menjelang Bantimurung.

Selepas gua, banyak orang singgah membeli pisang dan penganan yang dibungkus dengan daun jagung.

Wajik khas Sulawesi

“Namanya wajik kaloko”, ujar Hatta menjelaskan, terbuat dari kelapa.

Kelapa khusus bukan kelapa biasa, yaitu kelapa yang dimakan bulan, dimasak dengan gula tidak terlalu manis. Di beberapa daerah, kelapa itu disebut kelapa Kopyor.

Foto : © Imbalo Iman Sakti

Kubuka bungkus wajik itu. Yang besarnya hampir sebesar telur ayam kampung, tetapi isinya sebesar taik kambing. “Alamak penatnya membungkus wajik ini”, pikirku. Berlapis lapis bungkus kulit jagung itu satu ikat isi 10 pcs diharga 5000 rupiah.

BACA JUGA :  Traling, Pulau Kecil Yang Ditinggalkan Penduduknya

Di Pare Pare, kami disuguhi sejenis jipang atau kipang dari beras sebagaimana kipang pada umumnya. Tetapi kipang Pare Pare ini ditaburi potongan kacang tanah yang dimasak sama, lumayan enak rasanya.

Orang Sulawesi memang kreatif. Pulau penghasil kopra itu juga penghasil jagung, hampir seluruh pantainya ada nyiur melambai, kebun jagung subur sampai ke gunung. Kelapa yang dimakan bulan pun, dimanfaatkan dibuat wajik dan bungkusnya dari kulit jagung yang banyak melimpah.

Wajik ini bukan jenis wajik kaloko saja. Ada juga jenis lain yang dicampur dengan kacang tanah dicampur gula merah dibungkus dengan kulit jagung.

Mau tau rasanya dan khasiatnya? Datanglah ke Bantimurung, sekalian menikmati keindahan alam yang alami di sana.

“Banyak manfaat kelapa kopyor lho, terutama bagi kaum lelaki”.

(*)

Seperti ditulis Imbalo Iman Sakti di akun jejaring sosialnya.
Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook