DALAM beberapa pekan terakhir ini, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah Indonesia sedang dilanda cuaca panas yang ekstrem, sehingga berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Untuk mengantisipasi Karhutla di wilayah Kota Batam, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta bersinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) guna menjaga kelestarian hutan.
Hal itu disampaikan Rudi saat menjadi inspektur apel deklarasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Mako Polresta Barelang.
Pada kesempatan itu, Rudi mengajak peran elemen masyarakat untuk ikut serta berkomitmen mencegah Karhutla di Batam.
“Menurut perkiraan BMKG, cuaca panas melanda Indonesia sampai Oktober 2023. Karena itu, kita dituntut siap siaga menghadapi dan menanggulangi Karhutla,” kata Rudi, Kamis (4/5/2023).
Rudi menjelaskan upaya pencegahan dilakukan melalui imbauan dan patroli secara terpadu akan dilakukan di tempat-tempat yang menjadi titik kerawanan Karhutla.
Untuk itu, peralatan mendukung dan personel perlu disiapkan, serta koordinasi dan cara bertindak antarinstansi perlu disolidkan.
“Siapa dan berbuat apa dalam menjaga Kota Batam dari terjadinya Karhutla, harus dikoordinasikan,” katanya.
Menurutnya, kejadian kebakaran lahan tidak mengenal batasan seperti hutan lindung, cagar biosfer, hutan tanaman industri, perusahaan perkebunan.
Hal ini, lanjut Rudi, menunjukkan bahwa penyelesaian kebakaran hutan dan lahan tidak bisa dilakukan secara parsial masing-masing pihak.
“Perlu kerja sama yang baik seluruh stakeholder di Kota Batam,” jelasnya.
(*/ade)